Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nilai-nilai Adiluhung di Balik Eksotisme Candi Gedong Songo

29 Maret 2021   07:36 Diperbarui: 29 Maret 2021   07:44 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Candi Gedong Songo mempunyai eksotisme yang menakjubkan. Ini membuktikan nenek moyang kita adalah bangsa yang luar biasa. Secara administratif candi ini terletak Krajan, Candi, Bandungan, Semarang. Di balik eksotisme yang dimiliki, tentu candi ini menorehkan nilai-nilai kehidupan adiluhung yang perlu diungkap.

Pertama, Eksotisme Candi Gedong Songo. Candi ini terdiri lima bangunan candi yaitu candi I sampai candi V (walaupun disebut Gedong Songo). Semua candi dibangun di atas gunung Ungaran. Candi I berada di lereng gunung Ungaran paling bawah, selanjutnya di lereng berikutnya dibangun candi II, III, IV dan puncaknya di candi V.

Pola bangun di lereng gunung secara berjenjang dari lereng bawah sampai atas inilah yang menjadi kunikan candi ini.  

Dalam perjalanan dari candi I sampai candi-candi berikutnya kita dapat menikmati pemandangan alam di masing-masing obyek candi tersebut, yang puncaknya ada di Candi V. Di lokasi Candi V ini ketika cuaca cerah, kita akan melihat pesona awan yang berjalan-jalan di atas kepala kita. Seakan kita berada di luar angkasa (kayangan). Pemandangan inilah yang menjadi sensasi wisata di candi Gedong Songo.

emandangan alam dengan latar belakang Candi IV. (sumber:dok.pribadi)
emandangan alam dengan latar belakang Candi IV. (sumber:dok.pribadi)
Kedua, Nilai-nilai Kehidupan Adiluhung. Di balik eksotisme yang ditampilkan, pembangunan Candi Gedong Songo menorehkan nilai-nilai kehidupan yang perlu diungkap. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai religius, kegotongroyongan, kerja keras serta  nilai nasionalisme.
  • Nilai religius. Pembangunan candi senantiasa berhubungan dengan kebutuhan spiritual. Sebab pembangunan candi selalu berkaitan dengan fungsi pemujaan, semedi ataupun untuk bersemedi. Oleh sebab setiap candi selalu disebut sebagai bangunan suci. Sebab berkaitan erat dengan ekspresi religi. Demikian juga pembangunan Candi Gedong Songo. Ini membuktikan bahwa sejak awal bangsa kita mendasarkan pembangunan masyarakat dengan landasan agama.
  • Gotong royong. Candi Gedong Songo termasuk salah satu candi besar yang pembangunannya diletakkan di atas gunung. Proses demikian selain membutuhkan jumlah material yang banyak juga membutuhkan banyak orang. Oleh sebab itu terdapat nilai gotong royong yang mesti diimplementasikan agar pembangunan candi dapat terwujud.  Apalagi pembangunan candi seperti Gedong Songo tentu membutuhkan waktu yang lama, sehingga kebutuhan logistik juga tidak sedikit. Gotong royong merupakan investasi yang besar guna merealisasikan bangunan candi, termasuk Candi Gedong Songo.
  • Kerja keras. Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan Candi Gedong Songo juga membutuhkan profil mental masyarakat yang mau bekerja keras. Sebab Candi Gedong Songo adalah candi yang mempunyai protipe candi gunung. Kondisi demikian tentu memiliki tingkat kesulitan lebih, dibanding candi-candi yang dibangun di tepian sungai. Oleh sebab itu dalam mewujudkannya dibutuhkan sikap mental kerja keras.
  • Nasionalisme. Tidak berlebihan apabila keberadaan Candi Gedong Songo juga menorehkan jiwa nasionalisme yaitu suatu sikap mencintai bangsanya. Proses waktu yang lama, biaya yang tidak sedikit, medan yang berat adalah realita yang pasti diketahui sebelum candi ini dibangun. Untuk melalui semua tantangan tersebut, apabila tidak ada jiwa nasionalisme yang "berkobar" mustahil candi ini berhasil dibangun. Kecintaan pada bangsanya akhirnya bisa melewati semua tantangan yang ada.
  • Good Planning. Dari aspek perencanaan pembangunan Candi Gedong Songo dapat dilihat dari filosofis bangunan candi (candi I sampai V), pemilihan tempat (lereng gunung secara berjenjang dari bawah ke atas), analisis dampak lingkungan, pertimbangan ekosistem, pertimbangan bahaya (tipe gunung yang ditempati),dll.

Semoga ulasan sederhana ini dapat melengkapi kajian menyeluruh tentang Candi Gedong Songo, sebagai upaya dan bakti kita mencintai negeri melalui literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun