Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Uppsss, Cinta Monyet Bisa Menjurus Free Sex?

16 Maret 2012   13:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:57 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja kerapkali dibilang sebagai masa yang paling indah dan sekaligus penuh dilema. Banyak orang bilang masa remaja itu masa-masa indah untuk pacaran. Alias bercinta-cintaan, walaupun hanya sebatas cinta monyet. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mulai pubertas. Hal itu ditandai dengan beberapa ciri umum. Pada remaja putra bianya akan mengalami yang namanya mimpi basah. Kemudian disusul tumbuhnya kumis, tumbuhnya jakun, dada membidang dan suara membesar. Sementara pada remaja putri biasanya ditandai dengan menstruasi. Kemudian disusul pertumbuhan pesat pada bagian-bagian tubuh lainnya yang merupakan ciri khas kewanitaan.

Selain itu ada pula tanda-tanda pubertas pada remaja secara psikologis. Perkembangan secara psikologis salah satunya ditandai dengan munculnya rasa ketertarikan pada lawan jenis. Para remaja mengenalnya dengan kasmaran atau jatuh cinta. Dan munculnya rasa ketertarikan pada lawan jenis itu lebih karena didorong oleh mulai matangnya alat-alat kelamin sekunder. Dengan kata lain lebih karena hasrat seksual yang mulai tumbuh menggebu-gebu. Sementara itu pada saat yang sama, secara psikologis para remaja yang sedang puber juga masih labil jiwanya. Yang biasanya akan muncul kegalauan-kegalauan dalam hidup mereka. Ini yang perlu diwaspadai bersama.

Menurut para ahli, kematangan alat kelamin sekunder pada remaja laki-laki biasanya terjadi antara usia 13 – 15 tahun. Sedang pada perempuan terjadi pada usia antara 12 – 14 tahun. Bahkan kini seiring perkembangan zaman yang makin pesat, masa puber pada remaja juga semakin cepat terjadi. Mungkin saja ini karena pengaruh makanan-makanan modern serta tercukupinya gizi yang turut memicunya.

Seperti halnya kata seorang pakar masalah seks, Dr. H Boyke Dian Nugraha SpOG MARS. Dr. Boyke mengatakan bahwa “cinta dan seks merupakan salah satu problem terbesar dari remaja manapun di dunia ini. Tak jarang masa depan mereka yang penuh harapan itu hancur berantakan karena masalah cinta dan seks. Inilah titik rawan masa remaja”.

Apa yang kukutip dari pendapat Dr. Boyke itu memang relevan dengan berbagai kasus yang dialami para remaja Indonesia sekarang ini. Bahkan berdasar pengamatan di lapangan sekarang ini banyak anak pra-remaja (usia Sekolah Dasar) yang sudah mulai mengenal yang namanya cinta. Walaupun jika ditilik dari perkembangan psikologis sesungguhnya mereka belumlah paham apa itu cinta.

Mereka bisa jadi merupakan korban dari keadaan lingkungannya (termasuk tayangan TV) yang memaksa mereka untuk mengetahui dan mencoba sesuatu yang semestinya belum mereka lakukan. Apa akibatnya? Banyak anak-anak pra-remaja yang kini telah mencoba ataupun menjadi korban yang namanya “seks”. Ironis sekali bukan?.

Pacaran atau dalam Islam dikenal dengan ta’aruf sesungguhnya merupakan hal yang wajar dan baik bagi upaya pengembangan kematangan emosional remaja. Pacaran bagi remaja juga bisa sebagai proses belajar sosialisasi dengan lawan jenisnya. Namun dengan catatan pacarannya harus diisi dengan hal-hal yang positif dan tidak melanggar ajaran agama serta nilai/norma yang ada. Bukannya sok tau ataupun mau menggurui nih, aku hanya ingin sekedar saling mengingatkan guys. Termasuk mengingatkan diriku sendiri, hehehe  :).


Bagi kalian yang sudah mengenal cinta-cintaan alias pacaran, sebaiknya tetap patuhi rambu-rambu yang ada ya guys! Awas ya guys jangan sampai kebablasan! Jangan pernah korbankan masa depan kalian juga cinta terindah kalian dengan coba-coba melakukan hubungan seks pra nikah. Jauhilah perilaku-perilaku pacaran yang menjurus pada seks!


Say NO to free sex, say YES to Achivement!
Take Pacaran Positive Guys!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun