Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan, untuk Apa?

9 Juli 2011   01:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan adalah investasi peradaban, sekelumit kalimat singkat yang bermakna mendalam. Kalimat sederhana ini mengingatkan kita betapa pentingnya peran pendidikan dalam membangun peradaban. Pendidikan adalah proses yang mampu mengubah dari peradaban jahiliyah (kebodohan) kepada peradaban pencerahan. Terbukti melalui pendidikan mampu membangkitkan peradaban Jepang pasca Perang Dunia II hingga bisa maju seperti sekarang ini. Hal serupa juga banyak terjadi pada bangsa-bangsa lainnya.


Fakta ini menunjukkan bahwa pendidikan memegang peranan penting atas maju mundurnya suatu negara. Semakin baik mutu pendidikannya maka akan semakin baik kualitas kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan didirikannya negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tokoh pendiri negara ini pun sudah sejak awal menyadari betapa pentingnya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui proses pendidikan.

Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan Pemerintah. Terlebih kini seiring terjadinya perdagangan bebas persaingan tidak hanya terjadi satu bangsa. Namun telah menjurus pada persaingan sengit antar bangsa. Bangsa yang “bodoh” akan selalu bergantung pada bangsa yang lebih cerdas (negara maju). Dan biasanya akan mudah diperdaya dan ditipu oleh bangsa lain. Dengan kata lain dijajah secara halus oleh bangsa lain. Entah itu melalui ekonomi, budaya, teknologi, dsb.

Sebenarnya bangsa ini patut bersyukur karena dianugerahi dengan sumber daya alam yang melimpah-ruah. Dari Sabang sampai Merauke terkandung kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Ironisnya negara ini masih saja miskin dan hobi mengimport dari negara lain. Itulah karena “keluguan” bangsa ini kalau tidak mau dibilang bodoh. Kebodohan yang terus dipelihara membuat bangsa ini sering dicap sebagai bangsa kuli. Bahkan yang lebih memalukan lagi menjadi kuli di negerinya sendiri yang kaya akan SDA.

Pada akhirnya tidak bisa ditawar-tawar lagi bahwa upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini harus terus dilakukan. Pemerintah wajib membiayai dan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyatnya. Memang disadari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini membutuhkan biaya yang tidak murah. Namun kita harus yakin bahwa mahalnya biaya pencerdasan bangsa ini akan terbayarkan di kemudian hari kelak. Saatnyalah bangsa Indonesia bangkit menjadi bangsa yang unggul melalui proses pendidikan yang mencerdaskan. Selamat tinggal kebodohan, bangkitlah bangsaku menuju Indonesia yang cerdas!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun