Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pamer Fashion di Bulan Ramadhan, Perlukah?

28 Juli 2012   00:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:32 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap kali datang bulan Ramadhan selain membanjirnya aneka kuliner untuk tajilan, ada lagi loh yang menarik. Ialah demam fashion khas Ramadhan. Sebagian orang khususnya para penggila fashion tidak akan melewatkan momen yang satu ini. Yup, belanja… belanja… dan belanja. Diantara mereka tidak akan rela kalau model fashion yang dipakai kedahuluan oleh orang lain. Walau Ramadhan bagi mereka tidak ada kata “puasa fashion”. Bahkan biasanya yang terjadi di masyarakat kita adalah saat Ramadhan tiba seakan-akan tiba pula musim fashion khas Ramadhan alias ajang untuk pamer fashion. Hehehe…

[caption id="attachment_190146" align="alignleft" width="300" caption="Sumber Photo: jakartacity.olx.co.id"][/caption]

Fashion khas Ramadhan yang sedang ngetrend saat ini seperti halnya baju koko ala Pak SBY, kaftan ala Syahrini, kopiah ala ustadz gaul Jefri, dan seterusnya. Menurut saya itu bagus-bagus saja, itu sah-sah saja, hak asasi setiap orang, tidak ada kok yang melarang. Toh fashion juga merupakan bagian dari cara seseorang untuk mengekspresikan diri/kepribadiannya. Bisa dibilang fashion merupakan bagian dari seni untuk menampilkan keindahan dalam berpakaian. Dengan fashion mampu membuat seseorang nampak lebih luwes dan enak dipandang mata.

Nah yang menjadi pertanyaan sekarang adalah perlukah ritual pamer fashion secara berlebih-lebihan pada bulan Ramadhan seperti sekarang ini? Sementara masih banyak saudara-saudara kita di luar sana yang untuk makan sehari-hari saja masih begitu sulit? Menurut saya pribadi, tampil modis dengan aneka fashion yang lagi ngetrend di bulan Ramadhan memang sah-sah saja, itu hak setiap pribadi, pakaiannya pun dibeli dengan duit-duit mereka sendiri. Namun tentunya janganlah terlalu menampakkan "wah" dan berlebihan. Bukankah yang berlebih-lebihan itu namanya konsumtif alias pemborosan? Dan perilaku berlebih-lebihan seperti itu termasuk temannya setan? Hiii ngeri… hehehe… Padahal puasa sendiri mengajarkan kita untuk lebih bisa mengendalikan diri dan hidup sederhana.

Saat berjamaah di masjid saya pun kerap dibikin ketawa ketika melihat ritual fashion yang dilakukan oleh beberapa jamaah. Ada yang pakai kaftan ala Syahrini, ada yang pakai kopiah ala ustadz gaul di TV, ada yang pakai mukena dengan motif bertabur emas, dan seterusnya. Saya jadi kepikiran, sebenarnya ini pada mau berjamaah apa sedang kontes pamer fashion di masjid yah? Hehehe… Memang nampak begitu keren dan indah. Namun apakah ya pas kalau itu diterapkan saat berjamaah di masjid untuk menghadap Tuhan? Sementera ketika mereka ke luar dari masjid masih ada anak-anak kecil dan beberapa orang tua jompo yang mengemis belas kasihan kepadanya.

[caption id="attachment_190147" align="alignright" width="300" caption="Sumber: busanarumahislami.com"]

1343434226925351139
1343434226925351139
[/caption]

Tulisan sederhana ini sekedar menjadi bahan renungan dan pengingat bagi kita semua, termasuk diri saya pribadi. Berpenampilan menarik dan modis pada bulan Ramadhan memang tidak dilarang dan itu hak setiap orang. Tentunya dengan catatan tidak perlulah berlebih-lebihan dan terkesan wah. Apalagi sekedar untuk niatan menyombongkan diri biar dibilang hebat. Bukankah sejatinya Tuhan tidak memandang seberapa mahal harga pakaian kita ataupun seberapa mewah kemeja, baju koko atau mekena yang dipakai? Dihadapan Tuhan kita semua sama. Yang membedakan adalah derajat iman dan taqwa kita. Tuhan memang menyukai keindahan, kerapian dan kebersihan dalam berpakaian. Namun Tuhan lebih menyukai kesederhanaan dan kedermawanan :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun