Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merapi Berhentilah Mengamuk, Please!

5 November 2010   09:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari ini Jum'at 05 November 2010 kota Jogja dan sekitarnya tampak berbeda. Jika biasanya kondisi lalu-lintas cukup padat oleh aktivitas masyarakat dan mahasiswa, namun tidak untuk hari ini. Nampaknya sekolah-sekolah hari ini meliburkan para siswa-siswanya. Beberapa kampus yang terkemuka di Jogja juga meliburkan para mahasiswa-nya. Sehingga arus lalu-lintas pada hari ini bisa dibilang cukup lengang. Jauh berbeda dengan kondisi lalu-lintas di seputar Jalan Kaliurang (JaKal) pasca meletusnya merapi tadi malam, dimana arus lalu-lintas sangat padat. Bahkan banyak terjadi kecelakaan lalu-lintas akibat meledaknya jumlah warga yang mengungsi. Di samping itu hujan abu pun membuat seputar kota Jogja gelap dan jarak pandang yang sangat minim.

Hari ini nampak kota Jogja diselimuti abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung merapi. Genting-genting rumah warga serta perkantoran dan toko-toko nampak putih diselimuti abu merapi. Jalan-jalan pun diselimuti abu vulkanik merapi hingga kira-kira 3-5 cm. Aktivitas pembelajaran di kampus banyak yang diliburkan. Para mahasiswa pun banyak yang menjadi relawan turut membantu di barak-barak pengungsian. Beberapa kampus di Jogja sementara ini juga digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi merapi. Seperti UII, UGM, UNY, dll.

Sampai sore ini nampaknya hujan abu masih terus menyelimuti kawasan kota Jogja dan sekitarnya. Para masyarakt yang berkendara atau keluar rumah dihimbau untuk memakai masker. Ternyata hal ini juga banyak dimanfaatkan beberapa pedagang asongan yang menjual masker di lampu-lampu merah. Mereka menawarkan masker dengan harga RP 3000,- per masker. Di sisi lain para polisi nampak sibuk berjaga-jaga mengatur arus lalu-lintas. Ada pula polisi yang menyisir kawasan sungai-sungai di Jogja, di kali Code contohnya. Sebab memang ditemukan beberapa korban merapi di seputar aliran-aliran sungai. Mereka merupakan korban merapi yang turut terbawa banjir lahar dingin.

Harapan kita semua tentu saja merapi bisa stabil kembali. Paling tidak semoga saja aktivitas merapi segera mereda. Sehingga tidak semakin banyak korban jiwa yang berjatuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun