Pejabat dimata masyarakat selama ini identik dengan orang penting, manusia terhormat, nampak berwibawa dengan fasilitas serba wah, memiliki segudang kesibukan, kemana-mana mesti dikawal, punya banyak ajudan dan tidak sembarang orang bisa bertemu langsung dengannya. Wah segitunya banget ya? Konon itu sudah menjadi semacam SOP bagi seorang pejabat di negeri ini. SOP yang justru terkadang membuat jurang pemisah yang begitu tajam antara seorang pejabat dengan rakyat. SOP yang kerapkali membuat rakyat merasa canggung ketika akan menyampaikan aspirasinya kepada sang pejabat. Betul tidak?
Lalu apakah pejabat yang dililit dengan protokoler semacam itu yang didambakan oleh masyarakat? Ternyata tidak! Kini masyarakat justru lebih suka dengan pejabat yang nyleneh. Ketimbang pejabat yang terkesan jaim, menjaga wibawa dan jaga jarak dengan rakyat. Kalau Anda seorang pejabat dan wajar-wajar saja seperti pejabat lainnya, mungkin Anda tidak akan dikenal apalagi dikenang oleh rakyat. Tapi kalau Anda termasuk pejabat yang nyleneh alias unik dan berani beda, disitulah nilai keunggulan Anda yang akan dikenang selalu oleh rakyat. Ingat, nyleneh di sini tentunya yang sifatnya positif, inovatif, progresif dan konstruktif.
Kuncinya jadilah pejabat yang nyleneh! Maka kenylenehan itu sudah menjadi semacam brand bagi Anda tanpa mesti mengeluarkan biaya yang segudang untuk membangun citra. Pejabat nyleneh yang disukai masyarakat ialah pejabat yang bersahaja, suppel, gaul, easy going, luwes, penuh gebrakan (inovatif), cerdas (kreatif) dan yang pasti tak menjaga jarak dengan rakyat. Pejabat yang kaku karena selalu dikekang oleh aturan protokoler pada akhirnya akan menjadi pejabat yang biasa-biasa saja. Alias mati gaya.
Okelah, aturan protokoler itu memang dibutuhkan oleh seorang pejabat publik. Namun tentunya mesti lebih bersifat luwes dan fleksibel. Dalam artian jangan sampai justru membatasi ruang gerak untuk berekspresi, berkreasi, serta berinovasi bagi seorang pejabat. Termasuk dalam hal ini jangan sampai menimbulkan jarak antara seorang pejabat dan rakyat. Di sisi lain, memang dibutuhkan keberanian ekstra untuk menjadi pejabat yang nyleneh. Diperlukan nyali besar untuk menjadi pejabat yang unik dan inspiratif. Ayo siapa berani menjadi pejabat yang nyleneh?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H