Demikian sebuah kutipan banyolan pada serial komedi yang tayang live pada sebuah stasiun TV swasta: “Muke loe tuh kayak empang...Hahaha…”. “Mendingan muke gue donk, ketimbang muke loe tuh abstrak kayak banci kaleng di Grogol…Hahaha…”. “Awas ada monyet nyasar…Wkwkwk…”. “Tampang loe ngeselin, gue sambit juga loe oon…Ckckckc…”. Dan masih banyak lagi banyolan-banyolan atau guyonan lainnya yang terlontar dari mulut para aktor dan aktris itu. Sambil bertingkah polah nyleneh dan konyol untuk membuat tertawa para pemirsanya.
Acara serial komedi yang kini semakin banyak bermunculan di layar kaya TV kita dan semakin kreatif pula pengemasannya mengindikasikan bahwa tontonan ini menjadi salah satu favorit pemirsa. Dalam artian, kini masyarakat Indonesia yang konon kerap terjangkit galau dan stres, amat membutuhkan suguhan acara yang simpel namun menghibur, alias acara yang bisa bikin ngakak sepuasnya. Yap, acara TV bertajuk serial komedi adalah pilihan yang tepat untuk mengusir kejenuhan, kebosanan, stres, kesedihan, kekecewaan serta kegalauan yang melanda masyarakat dalam menjalani rutinitas aktivitas sehari-hari.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah semua serial komedi yang tayang di layar kaya TV kita itu sehat dan bergizi, terutama bagi anak-anak kita? Tidak! Masih ada beberapa serial komedi di layar kaya TV kita yang kurang sehat, karena masih mengandung guyonan atau banyolan-banyolan yang berbau kekerasan baik verbal maupun non-verbal. Seperti halnya mengatakan “gue sambit juga loe”, “muke loe tuh kayak monyet”, “dasar loe banci cacingan (menyinggung gender)”, “orang miskin loe gak usah blagu deh”, dst. Ada pula yang masih suka menampilkan banyolan ataupun adegan yang menjurus pada “ketabuan” yang belum pantas dikonsumsi oleh usia anak-anak. Right?
Lalu bagaimana seharusnya acara serial komedi yang “sehat dan bergizi” itu? Kembali lagi pada filosofi seni komedi, dimana seni komedi bermaksud menghibur, membuat orang jadi ketawa, membuat orang jadi ngerasa bahagia tentunya. Dalam seni komedi, biasanya orang akan menganggap sesuatu itu lucu manakala nampak adanya sesuatu yang konyol, nyleneh, tabu, ataupun polah tingkah yang menggemaskan. Misalkan saja adegan sekelompok anak SMA yang mencontek berjamaah saat ujian dengan gaya-gaya mereka yang konyol. Atau adegan genk aki-aki yang bertingkah polah genit dan menggemaskan. Right?
Nah, setelah kita flashback akan filosofi dari seni komedi, semestinya akan muncul ide-ide banyolan (guyonan) yang lebih sehat dan bergizi di layar kaca TV kita. Masyarakat memang butuh suguhan hiburan yang segar dan bisa bikin ngakak. Namun mengingat diantara masyarakat (pemirsa) itu kebanyakan masih berusia anak-anak hingga remaja, maka alangkah baiknya jika serial komedi yang diangkat ke layar kaca lebih santun namun tetap menggelitik. Kita yakin kok kalau mau lebih kreatif lagi masih banyak bahan-bahan banyolan (guyonan) yang segar, bikin ngakak, gokil, juga inspiratif.
Saat ini layar kaca TV kita memang telah dibanjiri dengan menu-menu serial komedi yang dijamin bisa bikin ngakak para pemirsa. Mulai dari stand up comedy, comedy show, drama/teater comedy, sketsa comedy, music comedy, dan seterusnya. Semakin kreatif aja ya! Ditangan-tangan mereka yang kreatif itu, semoga semakin banyak serial-serial komedi lainnya yang lebih sehat dan bergizi. Sehingga pemirsa pun semakin banyak pilihan menu serial komedi yang benar-benar fresh, menghibur, bikin ketawa bahagia, namun juga bisa dinikmati oleh segala umur dan kalangan.
Ayo siapa berani, DICARI serial komedi yang SEHAT & BERGIZI!
Syarat: komedi tidak mengandung konten porno, tidak menyinggung SARA, tidak mempertontonkan kekerasan verbal/non-verbal, baik dikonsumsi segala kalangan, dan tentunya tidak mengandung formalin atau bahan-bahan berbahaya. Hehehe… :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H