Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jadilah Pejabat yang Nyleneh!

6 Juli 2012   14:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pejabat dimata masyarakat selama ini identik dengan orang penting, manusia terhormat, nampak berwibawa dengan fasilitas serba wah, memiliki segudang kesibukan, kemana-mana mesti dikawal, punya banyak ajudan dan tidak sembarang orang bisa bertemu langsung dengannya. Wah segitunya banget ya? Konon itu sudah menjadi semacam SOP bagi seorang pejabat di negeri ini. SOP yang justru terkadang membuat jurang pemisah yang begitu tajam antara seorang pejabat dengan rakyat. SOP yang kerapkali membuat rakyat merasa canggung ketika akan menyampaikan aspirasinya kepada sang pejabat. Betul tidak?


Lalu apakah pejabat yang dililit dengan protokoler semacam itu yang didambakan oleh masyarakat? Ternyata tidak! Kini masyarakat justru lebih suka dengan pejabat yang nyleneh. Ketimbang pejabat yang terkesan jaim, menjaga wibawa dan jaga jarak dengan rakyat. Kalau Anda seorang pejabat dan wajar-wajar saja seperti pejabat lainnya, mungkin Anda tidak akan dikenal apalagi dikenang oleh rakyat. Tapi kalau Anda termasuk pejabat yang nyleneh alias unik dan berani beda, disitulah nilai keunggulan Anda yang akan dikenang selalu oleh rakyat. Ingat, nyleneh di sini tentunya yang sifatnya positif, inovatif, progresif dan konstruktif.


Kuncinya jadilah pejabat yang nyleneh! Maka kenylenehan itu sudah menjadi semacam brand bagi Anda tanpa mesti mengeluarkan biaya yang segudang untuk membangun citra. Pejabat nyleneh yang disukai masyarakat ialah pejabat yang bersahaja, suppel, gaul, easy going, luwes, penuh gebrakan (inovatif), cerdas (kreatif) dan yang pasti tak menjaga jarak dengan rakyat. Pejabat yang kaku karena selalu dikekang oleh aturan protokoler pada akhirnya akan menjadi pejabat yang biasa-biasa saja. Alias mati gaya.


Okelah, aturan protokoler itu memang dibutuhkan oleh seorang pejabat publik. Namun tentunya mesti lebih bersifat luwes dan fleksibel. Dalam artian jangan sampai justru membatasi ruang gerak untuk berekspresi, berkreasi, serta berinovasi bagi seorang pejabat. Termasuk dalam hal ini jangan sampai menimbulkan jarak antara seorang pejabat dan rakyat. Di sisi lain, memang dibutuhkan keberanian ekstra untuk menjadi pejabat yang nyleneh. Diperlukan nyali besar untuk menjadi pejabat yang unik dan inspiratif. Ayo siapa berani menjadi pejabat yang nyleneh?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun