Kemarin malam disaat langit bercinta dengan supermoon
Kulihat pemandangan di sudut bumi yang mengiba
Mengalihkan bola mataku padanya
Oh tidak, aku dibuatnya tak berdaya
Beberapa gadis kecil mungil menghiasi jalanan kota
Dengan mata sayupnya yang dibalut pakaian kucel
Mereka mengais nasib mengukir mimpi dalam kehinaan
Dibalik hingarbingar keangkuhan dunia yang mengucilkannya
Aku mencium amis tangis bau keringat mereka
Diantara semerbak parfum import yang tertata sombong
Di gerai-gerai parfum berlabel prestisius
Begitu terasa kesenjangan yang menganga
Mencolok mata hati semua orang yang melihatnya
Mereka,
Gadis kecil mungil penjual koran harian
Yang memberitakan kasus-kasus korupsi di negeri ini
Juga berita tentang kongkalikong yang semakin menggurita
Aku masih terus menatap gadis kecil mungil itu
Yang nampak berusaha tetap tersenyum
Dibawah cantiknya pemandangan supermoon malam itu
Karena hari akan berganti, seperti bulan yang terus berproses
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H