Mohon tunggu...
Cipta Wardaya
Cipta Wardaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesia itu indah.. Indonesia itu hebat.. Indonesia itu keren.. Banggalah menjadi jati diri Indonesia, kawan\r\n!\r\nwww.soulofcipta.blogspot.com \r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Berbicara tentang Cinta Posesif

17 Maret 2012   10:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:55 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hey guys...:) Pernah nggak diantara kalian atau mungkin teman kalian yang pernah ngalamin yang namaya cinta posesif ? Atau justru diantara kalian senang menjalin cinta posesif?


Cinta possesif biasanya ditandai dengan banyaknya tuntutan dari sang kekasih. Ingin yang ini, ingin yang itu. Nggak boleh gini, nggak boleh gitu. Harus begini, harus begitu. Dan seabrek tuntutan lainnya. Biasanya mereka juga merupakan pencemburu berat. Artinya suka cemburu secara berlebih-lebihan.


Aku punya beberapa teman yang ngalamin cinta possesif. Ia justru ngerasa tertekan dan nggak bisa bebas berrgerak. Katanya pacarnya itu suka ngelarang dan ngatur-ngatur hidupnya. Bahkan ngelebihin orang tuanya sendiri. Sedikit saja dekat saja orang lain, sang pacar langsung cemburu dan marah-marah. Kalo udah gitu mau gimana lagi?


Ada lagi kisah seorang temanku yang lain. Ia pernah mengeluh gara-gara harus sering sms pacarnya. Curhatnya, “gimana ya maz bro, pacarku itu maunya aku selalu sms dia, entah itu ngingetin udah makan belum, udah sholat belum, dan basa-basi lainnya. Padahal aku sendiri kan kadang banyak kerjaan juga. Dan aku bukan orang yang suka basa-basi seperti itu”.


Emang sih dalam banyak kasus seringkali kita temukan pasangan yang tidak harmonis gara-gara cinta yang terlalu possesif. Dalam hal ini solusinya menurutku adalah adanya saling pengertian dan percaya pada pasangannya. Cinta itu butuh dimengerti. Juga butuh rasa saling percaya. Bukan sikap possesif yang justru dirasakan mengekang.


Kamu boleh saja mencintai seseorang dan perhatian kepadanya. Tapi bukankah itu bukan berarti kamu bisa menguasai dirinya secara keseluruhan?, hingga terkadang justru merampas hak kebebasannya. Tapi tulisan ini hanyalah pendapat pribadi. Selanjutnya kembali lagi pada diri pribadi kalian masing-masing kawan. Terserah mau pilih cinta posessif atau cinta terindah?  Yag pasti tetap jaga perasaan pasangan, saling percaya dan saling pengertian ya... :)

Selamat Malam Minggu Guys..., Semoga Harimu Menyenangkan!  :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun