Cinta itu bersedia menerima apa adanya sang pujaan hati. Baik itu kelemahan maupun kelebihannya. Bagaimana dengan kondisi fisik atau tampang? Apakah akan berpengaruh?
Hmmm, kalau aku boleh nanya sama kalian, apakah yang membuatmu naksir atau jatuh cinta sama seseorang? Mungkin kebanyakan diantara kalian akan menjawab karena dia cakep, karena dia cantik, karena bibirnya seksi, karena dia tampangnya gaul and keren abiz, dan seterusnya. Betul nggak? Jujur aja kali, nggak dimarahin juga kok, hehehe :)
Yupz, bukanlah rahasia umum kalau kebanyakan diantara kita tertarik sama seseorang karena tampang ataupun penampilannya. Beruntunglah bagi orang yang diberi anugerah berwajah ganteng ataupun cantik. Sebab akan lebih mudah baginya untuk menaklukan hati orang yang dicintainya. Dan otomatis akan lebih mudah baginya mendapatkan kekasih pujaan hati. :)
Lalu kalau begitu bagaimana dengan orang yang bertampang kurang beruntung? Bagaimana pula dengan orang yang suka berpenampilan sederhana apa adanya? Apakah mereka juga akan dengan mudah mendapatkan belahan jiwanya? Dari pengamatanku selama ini, ternyata itu tergantung dari pribadi orang yang bersangkutan. Orang yang bertampang kurang beruntung pun bisa dengan mudah mendapatkan cintanya ketika ia mampu memantaskan diri menjadi pribadi yang pantas dicintai. Kata Om Mario Teguh, pribadi super :)
Kata orang bijak “jangan lihat buku dari covernya”. Nah dalam mencintai seseorang pun kita sebaiknya jangan hanya melihat dari tampangnya semata. Sebab tampang itu terkadang bisa menipu, bisa dibuat-buat. Ketika mencintai seseorang lihatlah pribadinya secara utuh. Karena cinta terindah itu dari hati naik ke mata, lalu naik lagi ke pelaminan. hehehe :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H