Bagi para remaja harus terus disadarkan, ungkapan cinta atau kasih sayang tidak seharusnya diwujudkan dalam bentuk aktivitas seksual yang bersifat destruktif. Remaja Indonesia harus berani mengatakan TIDAK manakala kekasihnya meminta melakukan aktivitas pacaran yang melanggar ajaran agama maupun nilai norma dalam masyarakat. Termasuk hubungan seks ataupun hal-hal yang mengarah kepada aktivitas seksual lainnya. Kepada para remaja, cinta adalah ketulusan juga kasih sayang yang sifatnya konstruktif atau membangun atau membaikkan. Bukan penyaluran hawa nafsu seksual yang justru akan merusak dan menodai kesucian cinta itu sendiri.
Ingat, masa remaja hanya datang satu kali dalam seumur hidup kita. Itu artinya sekali Anda (para remaja) terjerumus pada jalan yang salah, maka seumur hidup penyesalan yang akan dirasakan. Masa remaja, masa mengenal cinta. Maka belajarlah mengenal cinta yang konstruktif. Jika pacaran, jauhi yang namanya hubungan seks. Lakukan aktivitas yang positif, semisal merancang cita-cita bersama, belajar kelompok bersama, saling mengingatkan dalam kebaikan, berlomba meraih prestasi, dan aktivitas positif lainnya. Jadilah remaja Indonesia yang smart, pandai memilah antara yang salah dan yang benar. Remaja Indonesia mari gelorakan semangat: Say yes to “LOVE”, say NO to “seks” !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H