Era New Normal, dengan segala ketidakpastian dan perubahannya, telah menghadirkan tantangan bagi kesehatan mental kita semua, terutama anak-anak. Perubahan drastis dalam rutinitas sehari-hari, seperti pembelajaran jarak jauh, pembatasan interaksi sosial, dan ketidakjelasan masa depan, telah menciptakan gelombang kecemasan, stres, dan perasaan kesepian yang signifikan pada anak. Di tengah badai perubahan ini, keluarga muncul sebagai benteng terakhir yang melindungi dan menjaga kesehatan mental anak perkembangan dunia mental seseorang yang tentunya mempunyai dampak sensitif, termasuk permasalahan keluarga mempengaruhi anak yang kadang seseorang anak ketika mentalnya hancur bisa menyebabkan strees, atau melakukan hal-hal yang negatif karna kurangnya dekat dengan orang tua seperti komunikasi dan kasih sayang terhadap anak. Ketika mental sudah terganggu itu berdampak tidak baik untuk dirinya sendiri orang tua tidak hanya menjaga kesehatan fisik saja akan tetapi perlu juga menjaga kesehatan mental anak. Maka dari itu jaga keharmonissan keluarga kalian agar anak tidak mempunyai mental yang rusak dan menjaga ucapan dan kata-kata dalam berbicara, bahwa dalam keadaan new normal ini orang tua harus menerapkan kebiasaan baru dan pemberian pemahaman serta menjaga hidup bersih dan sehat. Mental anak akan mudah dibentuk jika orang tua memahami pentingnya menjaga, dan membentuk mental anak dengan kuat namun tidak memaksakan anak. Jika anak sejak dini sudah dibentuk dengan mental keras akan sangat berdampak saat anak tumbuh dewasa sehingga orang tua harus membentuk mental anak dengan cara yang terbaik. Keadaan new normal kali ini para orang tua mempunyai tantangan baru pada anak dan kehidupan baru dengan kebiasaan baru sehingga orang tua dapat menjadi contoh yang baik untuk anak. Anak usia dini dengan sangat cepat mampu menirukan orang dewasa di sekitarnya maka dari itu orang tua harus mampu memberikan contoh yang baik kepada anak, secara otomatis mental anak akan mengalami perubahan sebab lingkungan sebelum dan pada saat ini berbeda maka dari itu peran orang tua sangat membantu untuk menjaga kesehatan mental anak orang tua tidak hanya memperhatikan kesehatan fisik dan melupakan kesehatan mental anak sehingga mental anak mudah hancur oleh perkataan orang tua dan lingkungan sekitar. Dengan begitu orang tua dan orang sekitar anak harus menjaga kesehatan mental anak dengan tidak menyakiti perasaan anak menggunakan cara tepat untuk menjaga kesehatan mental anak dengan cara membangun kepercayaan anak terhadap orang tua yakni orang tua harus memberikan contoh pada anak dengan cara orang tua percaya dengan anak seperti kemampuan anak sebab tidak banyak orang tua tidak percaya dengan kemampuan anak, orang tua sehingga anak tidak merasakan kepercayaan dari orang tua. Dengan begitu anak menjadi percaya diri dengan apa yang dilakukan seperti kegiatan aktif mereka maupun kemampuan anak lainnya namun orang tua harus mengawasi bukan melarang pada anak. Bina hubungan baik dengan anak yakni dengan cara orang tua selalu mendampingi anak, menggunakan pemilihan kosa kata ketika berkomunikasi dengan anak. Bukan orang tua tidak boleh marah namun cara penyampaian haruslah tepat dengan tidak membentak namun tegas pada anak sehingga hubungan akan terjalin baik dengan orang tua. Orang tua dapat menjadi sahabat sehingga hubungan akan menjadi lebih baik, orang tua yang setia mendengarkan celotehan anak. Kepercayaan diri dapat membantu menjaga kesehatan mental anak yakni orang tua harus memberikan semangat pada anak sehingga akan timbul rasa percaya diri pada anak dan memberikan pujian yang wajar kepada anak dalam pembelajaran maupun anak bertanggung jawab.Â
Dampak Negatif Perubahan pada Kesehatan Mental AnakÂ
Perubahan yang terjadi di era New Normal dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental pada anak, seperti:Â
Kecemasan dan stress : Pembatasan aktivitas sosial, perubahan rutinitas, dan ketidakpastian akan masa depan dapat menyebabkan anak merasa cemas dan stres.Â
Depresi : Isolasi sosial, kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan, dan perasaan kesepian dapat meningkatkan risiko depresi pada anak.Â
Gangguan tidur : Perubahan jadwal tidur, kecemasan, dan stres dapat mengganggu pola tidur anak.Â
Masalah perilaku : Anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengelola emosi mereka, yang dapat memicu masalah perilaku seperti agresivitas, penarikan diri, atau kesulitan berkonsentrasi.Â
Ditambah lagi orang tua haus mampu mengajarkan anak untuk meredakan stress itu sangat penting dalam menjaga kesehatan mental anak sehingga anak akan terbiasa meredakan dan mengendalikan rasa stress dalam diri anak dengan cara melakukan kegiatan positif dan ini berpengaruh sampai anak dewasa. Orang tua dapat menanyakan hal yang anak rasakan dan ajarkan anak bagaimana menempatkan perasaannya tersebut. Hal ini penting untuk dilakukan karena supaya anak mampu mengontrol emosi mereka. Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan, sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada diri seseorang apalagi pada kesehatan mental seorang anak, mental anak kadang masih belum begitu stabil ketika anak tidak dijaga dengan mental nya, takut dengan dampak gangguan-gangguan tidak baik. meliputi gangguan fisik dan psikis. Berdasarkan ilmu yang telah kita ketahui,maka sebagai pihak yang bertanggungjawab pada anak seperti orang tua, dan guru di sekolahannya yang perlu memahami ilmu kesehatan mental anak, oleh karna itu dengan memahaminya orang tua dan guru dapat menjaga anak dengan baik dan menghasilkan anak yang berkualitas hal ini menjaga kesehatan mental anak tidak mudah karna gampang orang --orang depresi. Maka dari itu menjaga kesehatan mental anak menjaga seperti kita menjaga kebersihan dan imunisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI