Mohon tunggu...
Cintya oktiprimanta
Cintya oktiprimanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya cintya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepopuleran Tari Rantak melalui Platform TikTok

20 Juni 2024   08:24 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:05 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://vt.tiktok.com/ZSYPdyhdX/

PENDAHULUAN

Menurut pandangan beberapa ahli tari dan peneliti adalah Perkembangan dunia tari, industri, dan komunikasi saat ini tidak dapat dipisahkan dari selera pasar masyarakat. Dalam pendahuluan ini, mengkaji bagaimana dampak selera pasar terhadap dinamika dunia tari, industri, dan komunikasi. Dunia tari saat ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh selera pasar masyarakat. Tuntutan akan pertunjukan tari yang menarik, inovatif, dan sesuai dengan trend budaya populer telah mendorong perubahan besar dalam industri tari.

Tari Rantak merupakan salah satu tarian yang berasal dari Sumatera Barat. Dalam perkembangannya, Tari Rantak tidak dapat dilepaskan dari pengaruh selera pasar masyarakat. Pergeseran selera penonton dan tuntutan pertunjukan yang lebih inovatif telah mendorong perubahan penting dalam penyajian tari Rantak. Tarian ini dikenal dengan gerakan kaki yang tegas, berirama, dan ekspresi wajah yang serius, mencerminkan semangat dan kekuatan masyarakat Minangkabau. Namun, seiring dengan perubahan selera pasar, Tari Rantak kini menghadapi tantangan dalam mempertahankan identitasnya. Perubahan yang terjadi tidak hanya berdampak pada dunia tari itu sendiri, tetapi juga merambah ke industri dan komunikasi yang mengikuti tren budaya populer.

Menurut beberapa ahli media dan Budaya populer mengacu pada kebiasaan, ide, gambaran, dan tren yang diterima secara luas dalam masyarakat pada waktu tertentu. Media merupakan sarana terpenting dalam memproduksi, menyebarkan, memperluaskan berbagai bentuk kebudayaan, Sementara budaya populer juga mempengaruhi konten dan strategi media dalam menarik minat Masyarakat. Sebagai contoh, fenomena media sosial seperti TikTok telah menjadi platform yang penting untuk membentuk budaya populer melalui tren, isu, dan konten viral yang menyebar dengan cepat di seluruh dunia.

Tiktok adalah sebuah aplikasi media sosial dan penggunaan pada aplikasi untuk membuat, berbagi dan menonton video pendek. Tiktok menjadi sangat popular terutama dikalangan generasi muda karena konten yang kreatif, mudah dibuat dan beragam. Tiktok memberikan  salah satu ruang bagi dunia tari tetapi didalam tiktok itu ada istilah yang lebih popular yaitu Joget tiktok. Joget tiktok adalah Gerakan yang memperlihatkan goyangan lekukan tubuh, khususnya pada bagian pinggang dan pinggul, Gerakan goyangan lekukan tubuh ini menjadi daya Tarik tersendiri bagi penonton sedangkan tari adalah ekspresi seni yang dilakukan dengan Gerakan tubuh, tari juga memiliki fungsi sosial, ritual dan hiburan. Namun pengguna tiktok juga menjadi salah satu penganut terjadinya perubahan selera pasar.

PEMBAHASAN

Tari rantak diciptakan oleh Gusmiati suid, gusmiati suid adalah seorang penata tari (Koreografer), Gusmiati suid merasa ketidak puasannya terhadap tarian Minang, sebelumnya yang dianggap terlalu gemulai dan baku, seperti yang ada dalam tari payung, tari piring, tari gelombang dan lainnya, ia pun menciptakan tari Rantak yang mengadopsi gerakan dari berbagai aliran silat yang ada di Ranah Minang. Hampir semua karya tarinya keluar dari pakem tari Minang, sehingga Gusmiati suid dianggap sebagai tokoh pemberontak di dunia seni tari bagi masyarakat seni Minangkabau. Tari Rantak diciptakan pada tahun 1976, karakter dari gusmiati suid itu sendiri yaitu mempunyai ketegasan dalam menciptakan sebuah karya tari            (Penulis:Andesta Herli Wijaya).

Dalam konteks ini, dulunya teknik tari Rantak merupakan teknik yang tegas, namun mungkin sudah hilang dan viral di TikTok dengan  gaya dan teknik yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tersebut:

  • Media Sosial sebagai Platform Penyebaran: TikTok dan media sosial lainnya dapat menjadi cara yang efektif untuk mempopulerkan kembali tari tradisional seperti tari Rantak. Hanya dengan berbagi konten di platform ini dan dapat membawa teknik tari Rantak ke khalayak yang lebih luas dan beragam.
  • Minat Generasi Muda: Generasi muda yang aktif di media sosial mungkin tertarik mempelajari dan menampilkan tarian tradisional seperti tari Rantak. Hal ini dapat meningkatkan minat dan keterlibatan dalam mempelajari teknik tari tersebut.
  • Perubahan dan Pembaruan: Viralnya tari Rantak di TikTok juga dapat memicu upaya pembaruan dan perubahan teknik menari. Orang-orang yang terinspirasi oleh konten di media sosial mungkin mencoba memberikan sentuhan modern atau interpretasi baru pada teknik tari Rantak.
  • Peran Pengguna Media Sosial: Orang yang membagikan konten tari Rantak di TikTok memiliki peran dalam perubahan teknik tari tersebut kepada khalayak yang lebih luas. Mereka bisa mengubah Teknik tarian dengan memperindah gerakannya sehingga melupakan Teknik-teknik yang telah ada disetiap konten-konten yang berbeda. Dengan adanya minat yang meningkat di kalangan pengguna media sosial, Teknik yang ada pada tari Rantak sekarang mulai terlupakan.

Dampaknya pada Dunia Tari Akibat perubahan selera pasar, Teknik dan penyajian tari rantak mengalami perubahan yang bermakna, Gerakan pada tari rantak yang sangat jauh berbeda dan banyaknya perubahan dalam gerak yang tidak sesuai dengan aslinya. Salah satunya yaitu gerakan kaki yang semula tegas dan menghentak kini cenderung lebih luwes dan mengalir, sedangkan ekspresi wajah penari yang awalnya serius dan tegang kini lebih santai. Penekanan pada ritme dan ketegasan gerakan mulai berkurang, digantikan dengan penekanan pada keindahan dan kelenturan tubuh. Hal ini dilakukan untuk menarik minat khalayak yang lebih luas, terutama generasi muda, yang menginginkan tarian yang lebih menarik dan sesuai dengan tren budaya populer.

Gambar diatas menggambarkan salah satu contoh video tari rantak yang gerakannya sangat jauh berbeda dengan tari aslinya, orang-orang yang menarikan di video tersebut bukan asli dari Sumatera barat dan mereka kuliah di universitas padjadjaran, mereka sendiri juga tidak mengetahui apa nama tari yang mereka tarikan bisa dilihat dari komentar di atas dari akun pemilik sendiri yang mengatakan bahwa ia mencintai budaya Minangkabau tetapi disalah satu komentarnya itu ia mengatakan bahwa tari yang di dalam video tersebut adalah randai, sedangkan mereka berkemungkinan belajar dari kampus mereka sendiri tetapi dari segi Gerakan nya sangat jauh berbeda dengan tari rantak aslinya. Dari komentar diatas salah satu bukti yaitu dari akun intan minore bahwa vt atau video ini tidak sesuai dan Gerakan pada tari rantak sangat jauh berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun