Siapa yang tidak mengetahui atau mendengar tentang salafi? Sebagaian besar masyarakati ndonesia tahu akan itu dan lagi lagi ada sebagian kecil masyarakat yang memegang ajaran salafi. Jadi apa itu salafi? Beberapa pakar menyebutkan bahwa awal mula ideologi jihadi berasal dari ideologi Salafisme atau ada juga menyebutnya dengan Wahabisme. Istilah Salafi diambil dari istilah bahasa arab yaitu Salaf al-li yang artinya para pendahulu yang saleh atau ajaran yang memurnikan kembali ajaran Rasulullah SAW, karena paham ini yakin bahwa pengamalam agama Islam yang benar adalah pengamalan yang dilakukan pada zaman Nabi dan para sahabat.Menurut ust Khalid Basamalah yang dikutip dari ceramah beliau, beliau mengatakan bahwa salafi itu adalah orang orang yang menjalankan sunnah sunnah nabi. Jika dilihat secara teliti, ajaran salafi ini ada yang sudah di campur campur dengan hal hal yang diluar pengajaran tersebut. Secara keyakinan, tauhid menjadi landasan penting dalam pemahaman salafi.Contoh, Salafi melarang praktik berdoa kepada tokoh agama penting sebagai pendoa syafaat (praktik yang dikenal sebagai tasawuf) karena dianggap menyembah sesuatu selain Tuhan. Untuk melindungi tauhid, orang orang Salafi berpendapat bahwa umat Islam harus benar-benar mengikuti Al-Qur'an dan berpegang teguh pada kemurnian ajaran Nabi Muhammad. Sehingga Salafi juga mengikuti petunjuk sahabat Nabi (salaf), karena mereka belajar tentang Islam langsung dari utusan Tuhan dan karenanya paling mampu memberikan gambaran yang akurat tentang kenabian.Pengikut ajaran sufi mengamalkan beberapa prinsip inti dalam perjalanan spiritual mereka, yaitu Tasawuf sebagai jalan menuju allah mereka meyakini bahwa tasawuf merupakan jalan mendekatkan diri kepada allah, lalu dengan cara mengingat allah dengan cara berzikir dan meditasi, tarekat, ikhlas, tawakal, dan muhasabah atau introspeksi diri secara teratus untuk menilai perilaku dan kesalahan dengan tujuan memperbaiki diri.Sebagian orang menganggap ajaran sufi merupaka ajaran sesat,seperti pada acara zikir massal yang diadakan kelompok ini.Acara tersebut menampilkan tarian tarian yang yang tidak wajar dan penggunaan musik dalam suasana ibadah, yang dianggap oleh Sebagian kalangan sebagai praktik yang tidak sesuai dengan ajaran islam.Beberapa cendekiawan dan pemuka agama menyoroti bahwa praktik seperti tari tarian tersebut dianggap bid'ah atau inovasi keagamaan yang tidakdiakui dalam ajaran islam.Sebaliknya, para pengikut alirah sufi membela praktik tersebut,mengatakan bahwa itu adalah cara untuk mendekatkann diri kepada allah dan memperkuat ikatan spiritual.Kontroversi semakin meruncing karena beberapa ulama menyatakan keprihatinan terkait pimpinan spritual atau mursyid yang dianggap memilki otoritas berlebihan dalam tarekat sufi.Beberapa kalangan menilai bahwa pengikut tarekat cenderung tunduk pada pimpinan spiritual tanpa mempertimbngkan ajaran ajaran islam yang lebih umum.Diskusi ini memperlihatkan perbedaan interpretasi terhadap prinsip prinsip islam dengan satu kelompok mengedepankan norma norma islam,sementara kelompok lain menekankan dimensi mistis dan spiritual dalam ibadah.Kontroversi semacam ini mencerminkan dinamika kompleks dalam keragaman pemahaman agama di kalangan umat islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H