Mohon tunggu...
Cintia Gita
Cintia Gita Mohon Tunggu... Penulis - #MenjadiSukses #MenjadiHidup #MenjadiBermakna | Sharing Oriented

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menjadi Bermakna: Memberikan Bangku kepada Penumpang Prioritas Tidak Membuatmu Rugi

24 September 2024   12:42 Diperbarui: 25 September 2024   08:06 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by Cintia Gita | Source Canva

Jika mendengar perintah “jangan pura-pura tidur!” kira-kira di mana situasi yang paling cocok untuk berkata seperti itu?

Mungkin akan ada ibu atau ayah yang menjawab, “saat anak sulit dibangunkan ketika akan bersiap untuk bersekolah”

Mungkin seorang kakak berkata, “saat minta tolong kepada adik untuk pergi ke warung.”

Mungkin seorang adik menjawab, “saat aku nggak mau ke warung karena disuruh-suruh kakak.”

Ada banyak kemungkinan jawabannya. 

Maka, saya akan menjawab, “saat ada orang-orang yang tidak mau bertukar tempat untuk orang yang membutuhkan.” seperti di kereta Jabodetabek.

Bahasan ini sebenarnya tidak hanya untuk transportasi kereta saja. Di manapun kita berada, pura-pura tidur untuk menghindari sesuatu yang orang lain butuhkan adalah keputusan yang keliru. 

Apalagi jika alasannya karena tidak mau memberikan bangkunya untuk penumpang lain, meskipun penumpang itu prioritas.

Kenapa Orang Tidak Ingin Memberikan Tempat Duduknya?

Di pagi hari, mereka merasa mengantuk. Mungkin beberapa dari mereka perlu menyelesaikan pekerjaannya hingga harus begadang dan berujung kurang tidur. 

Mereka merasa lelah. Mungkin beberapa diantaranya ada yang merasa kekurangan waktu untuk beristirahat sehingga tidak merasa bugar di pagi hari, atau bisa jadi mereka merasa capek jika harus berdiri di kereta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun