Mohon tunggu...
Cintia Gita
Cintia Gita Mohon Tunggu... Penulis - #MenjadiSukses #MenjadiHidup #MenjadiBermakna | Sharing Oriented

❝Manusia terhebat dengan ide terhebat sekalipun bisa dijatuhkan oleh orang terkecil dengan pola pikir tersempit—tetaplah berpikir besar.❞ (John Maxwell)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

3 Alternatif Menarik dan Hemat untuk Acara Kelulusan Sekolah Tanpa Wisuda

21 Juni 2023   08:30 Diperbarui: 21 Juni 2023   16:17 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi topi toga wisuda | Edited by Cintia Gita

Wisuda merupakan acara yang umumnya dilakukan di perguruan tinggi untuk memperingati kelulusan dan pemberian gelar akademik kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tradisi ini juga telah meluas ke tingkat pendidikan dasar dan menengah, seperti TK, SD, SMP, dan SMA. 

Secara tujuan, tidak ada masalah dengan penyelenggaraan wisuda sebagai perayaan resmi kelulusan siswa/i. Namun, jika melihatnya dari perspektif lain, terdapat kekhawatiran terkait aspek biaya.

Biaya dibebankan kepada orang tua siswa sehingga mereka perlu membayar untuk acara tersebut. Apabila siswa menggunakan atribut wisuda seperti jubah, slaber, samir, dan topi toga, biaya sewa atau pembelian atribut tentu tidak murah. 

Kemudian, jika acara wisuda dilakukan secara berulang setiap kali ada kelulusan, biaya yang harus dikeluarkan akan semakin meningkat. Hal ini belum termasuk pengeluaran lain di sekolah seperti SPP, buku, daftar ulang, kegiatan wisata, ujian, dan sebagainya.

Tanpa mengadakan wisuda di acara kelulusan sekolah pun kita masih dapat mengadakan acara kelulusan yang berkesan dengan alternatif lain. Terdapat tiga pilihan utama untuk menyelenggarakan kelulusan tanpa wisuda.

1. Kegiatan Sosial

Kegiatan kelulusan tidak harus dirayakan dengan kegiatan yang mewah. Kunjungan ke panti asuhan anak adalah salah satu alternatifnya untuk memberikan bantuan pakaian, atribut sekolah, buku pelajaran, ATK, dan berdonasi.

Kegiatan ini mungkin memang sudah sering ditemukan di kegiatan komunitas atau yayasan tertentu. Namun, apabila kegiatan bakti sosial ini diselenggarakan dalam rangka memperingati kelulusan dan melibatkan para siswa/i secara langsung, maka selain untuk menjadi acara sekolah terakhir, siswa/i yang lulus pun memiliki pengalaman untuk melihat dunia sosial lebih luas, bagaimana pentingnya kita membantu seseorang, berempati, menanamkan kepedulian sosial, dan pentingnya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. 

Dari segi biaya, sifat kegiatan sosial adalah berdonasi, jadi tidak ada patokan khusus harus membayar berapa atau memberikan seberapa banyak. Misalkan memang ada patokannya, maka harganya tidak akan lebih mahal dari acara wisuda.

2. Kegiatan Pengembangan Kompetensi

Melanjutkan jenjang pendidikan akan mengalami banyak adaptasi baru dan di masa peralihan tersebut, para murid membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi dan bersosialisasi. Salah satu alternatif pengganti kegiatan wisuda adalah dengan mengadakan pengembangan kompetensi. 

Bagi siswa/i SD, SMP, SMA mereka bisa mendapatkan seperti pelatihan public speaking, perencanaan masa depan, dan memberikan inspirasi untuk menentukan tujuan di jenjang selanjutnya agar mereka tidak mengalami culture shock dan krisis identitas di masa peralihan. 

Sementara untuk anak-anak TK yang akan memasuki Sekolah Dasar, pihak sekolah memberikan pelatihan untuk para orang tua agar bisa mempersiapkan anak-anaknya masuk ke sekolah yang tepat dengan persiapan yang matang. Murid TK bisa diberikan apresiasi berupa bingkisan makanan, buku, atau mainan.

3. Kegiatan Apresiasi

Kegiatan apresiasi dapat diselenggarakan di sekolah dengan mengadakan acara sederhana untuk melihat penampilan dari para siswa/i yang lulus, dan sekolah memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik, nilai tertinggi, murid berprestasi akademik dan non akademik, hingga penghargaan lainnya. 

Kegiatan ini mungkin terlihat seperti acara pentas seni pada umumnya, tetapi nilai dari kegiatan ini terletak pada apresiasinya. Setiap siswa/i yang lulus mendapatkan penghargaan tentu akan menjadi momen yang membanggakan bagi mereka, selain itu juga bisa menjadi dorongan untuk mereka lebih giat lagi mengejar mimpinya.

Dalam merayakan kelulusan di sekolah, kita dapat memilih alternatif lain yang tidak harus melibatkan acara wisuda. Kegiatan sosial, pengembangan kompetensi, dan kegiatan apresiasi merupakan pilihan utama yang dapat memberikan pengalaman berkesan bagi siswa/i yang lulus. 

3 Alternatif kegiatan tersebut memiliki kesan dan nilainya masing-masing. Tanpa menyelenggarakan wisuda, kelulusan tetap memiliki makna karena dapat mempromosikan nilai-nilai sosial, membantu siswa/i dalam menghadapi perubahan, dan memberikan apresiasi atas prestasi mereka. 

Selain itu, alternatif ini juga dapat mengurangi beban biaya yang ditanggung oleh orang tua siswa. Dengan demikian, kita dapat merayakan kelulusan dengan cara yang berarti dan memberikan manfaat yang lebih luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun