Apakah kamu pernah mengalami percakapan di bawah ini:
"Kamu mau makan apa? Ayam? Sate? Atau cemilan?"
"Terserah."
"Ya udah, ayam, ya?"
"Gak deh, kita kemaren abis makan ayam."
"Sate daging, gimana?"
"Terserah kamu aja."
Atau percakapan yang ini:
"Aku mau kirim kamu makanan nih lewat ojek online."
"Wah, kirim apa?"
"Aku kirim kue cokelat dan es vanila."
Dalam hati berkata. "Huft gak peka banget, gue kan dari kemaren lagi kepengen makan pudding leci."
Kesel nggak, sih?
Kamu termasuk salah satu di antaranya atau pernah menyaksikan momentum membingungkan seperti ini? Biasanya terjadi dalam hubungan antara pria dan wanita yang sedang jatuh cinta.
Contoh percakapan di atas adalah akar dari keributan lho, guys. Kenapa? Karena adanya hambatan komunikasi.
Hubungan akan diwarnai dengan perdebatan apabila komunikasi yang berlangsung tidak efektif. Contohnya, ketika kamu ingin sesuatu, namun kamu hanya memberikan 'kode' dan berharap pasanganmu menyadarinya atau peka, mungkin akan menjadi keberuntungan jika pasanganmu mengerti. Bagaimana jika tidak mengerti?
"Huft, dasar enggak peka! Aku kan udah kode dari kemarin mau ke pantai! Gak peka banget."
Jadi, pasanganmu yang salah? Belum tentu.
Sepertinya akan lebih baik jika disampaikan dalam bentuk kalimat saja, dibandingkan memberikan kode yang tidak pasti.
"Hari ini kita pergi ke pantai aja gimana? Aku mau ke pantai dari bulan lalu karena cuaca akhir-akhir ini lagi cerah."
Terlihat lebih nyaman, bukan?
Hubungan yang baik akan tumbuh jika terdapat komunikasi yang baik di dalamnya. Jadi, jika kamu dan pasanganmu masih sering bertengkar karena perdebatan atas pilihan yang berakhir "terserah" dan dipenuhi oleh kode-kode, cobalah untuk mulai mengutarakannya melalui kalimat, sesuai apa yang kamu rasakan dan inginkan.
Bukan hanya untuk hubungan percintaan saja, tetapi juga berlaku untuk seluruh hubungan antar pribadi atau antar kelompok karena komunikasi dapat mengembangkan kedewasaan dan mempertahankan hubungan.
"Terserah" tidak dapat menjawab pertanyaan secara nyata, tetapi kata tersebut berpotensi menimbulkan kebingunan.
Tidak hanya wanita saja, laki-laki juga butuh dimengerti. Semua orang butuh untuk dimengerti. Maka dari itu, komunikasi adalah kunci sukses suatu hubungan untuk membangun kerja sama dari penyampaian makna yang diterima.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H