Mohon tunggu...
Cinthia Rahmayanti
Cinthia Rahmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Saya adalah seorang anak perempuan yang memiliki minat sekaligus bakat di bidang kesenian. Saya sangat berharap mampu memberikan wujud baru dengan mengkolaborasikan antara dunia pendidikan dengan kesenian agar kedepannya dunia tarbiyyah semakin lebih bewarna, bervariasi dan diminati banyak kalangan berdasarkan kemauan hatinya, bukan karena himpitan keadaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Mahasiswi PAI dalam Menyeimbangkan Modernisasi di Ruang Lingkup RT

20 Januari 2023   07:45 Diperbarui: 20 Januari 2023   07:51 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam surat Ali-Imran ayat 19, telah disebutkan secara jelas bahwa Islam merupakan sebaik-baik agama yang diridhoi Allah SWT. Tak dapat dipungkiri bahwa unsur gerakan sosial setiap agama pasti dilatar belakangi oleh dakwah. Dakwah merupakan suatu hal yang tak akan pernah jauh dari ranah pendidikan. Oleh karenanya, saya selaku mahasiswi aktif dari salah satu universitas Islam di Jakarta, berinisiatif untuk mencoba bergerak lebih maju dengan cara menebarkan pilar-pilar pendidikan melalui sebuah langkah kecil, yaitu dengan mengisi kajian di ruang lingkup RT. 

Saya percaya bahwa keberhasilan negara tidak hanya didominasi oleh sumber daya alam saja, tetapi juga sumber daya manusia yang mana turut menjadi penyokong kuat untuk berdirinya sebuah negara yang kokoh. Maka dari itu, majelis taklim yang dimulai dari ruang lingkup RT para jama'ah ibu-ibu menjadi opsi terkuat saya sebagai kiat untuk memperkokoh pondasi awal kenegaraan Indonesia, yang mana mayoritas penduduknya diduduki oleh umat muslim.

Ibu merupakan sosok pendidik pertama bagi anak. Tak heran, mengapa antara laki-laki dan perempuan yang hendak meenikah sangat diarahkan untuk banyak mempelajari ilmu seputar pernikahan dan parenting. Hal itu diyakini karena pernikahan antara dua insan yang sama-sama baik memiliki persentase yang tinggi dalam mencetak generasi penerus yang unggul dan baik juga, sehingga itulah mengapa pernikahan yang baik sangat menjadi impian bagi seluruh pasangan di muka bumi ini.

Adapun, langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum mengisi majelis taklim agar terlihat menarik dan bermakna di antaranya sebagai berikut:

  • Topik, usahakan pembahasan yang akan disampaikan diambil berdasarkan polemik yang ada. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan pemahaman yang luas dan bijak bagi para peserta dalam menghadapi berbagai kasus krisis di khalayak umum.
  • Penguat, sertakan dalil valid dan lengkap ketika menyampaikan suatu teori atau argumentasi agar mampu memberikan keyakinan yang utuh serta jelas kepada para  peserta.
  • Penutup yang diakhiri dengan kalimat positif atau ajakan, teruslah berprasangka baik terhadap sesama dengan teguh untuk terus mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan.

Insya Allah, bila langkah-langkah di atas dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Maka, akan tercipta majelis taklim yang didambakan oleh para penceramah dan peserta sekalian 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun