Mohon tunggu...
Cinta xaviera
Cinta xaviera Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas airlangga

Saya adalah mahasiswa aktif di Universitas Airlangga,fakultas vokasi,program studi akuntansi. Saya memiliki ketertarikan di bidang bisnis serta memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaan yang saya jalani nanti nya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Era Digital terhadap Self Diagnose

8 Mei 2023   19:04 Diperbarui: 9 Mei 2023   05:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengaruh Era Digital Terhadap Self Diagnosis
Apa sih Self Diagnose itu?
Self-diagnose dalam kesehatan mental dapat diartikan ketika seseorang mencoba untuk mendiagnosis kondisi mentalnya sendiri tanpa bantuan profesional medis. 

Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi tentang gejala, penyakit, atau kondisi yang sedang dialami dan kemudian membandingkannya dengan informasi yang tersedia melalui internet sumber-sumber lainnya. Tujuannya adalah untuk mencoba memahami sendiri dan menentukan penyebab gejala atau masalah yang dialami.

Dalam era digital yang sedang berkembang pesat seperti sekarang, teknologi telah menghadirkan banyak pengaruh di setiap aspek kehidupan manusia. Pada sisi positifnya, era digital telah memberikan akses yang lebih besar ke informasi kesehatan.. 

Dengan adanya Google dan berbagai situs web medis lainnya, orang dapat dengan mudah mencari informasi tentang gejala, penyakit, dan pengobatan yang sesuai dengan gejala yang mereka alami. Hal ini memberikan kesempatan untuk memahami lebih baik tentang kondisi kesehatan mereka dan mencoba untuk melakukan perawatan secara mandiri.

Namun, pengaruh era digital terhadap self diagnose tidak selalu positif. di balik dampak positif yang ada pengaruh era digital terhadap self diagnose juga memiliki beberapa aspek negatif yang harus diperhatikan. Terkadang informasi yang tersedia di internet tidak selalu benar dan dapat menyesatkan. Banyak situs web yang tidak terverifikasi atau blog pribadi yang memberikan informasi yang salah atau tidak benar. 

Hal ini dapat menyebabkan seseorang membuat diagnosa yang salah dan mengambil langkah yang tidak sesuai. Self diagnose yang tidak benar akan berdampak buruk pada kesehatan seseorang dan mental seseorang. Salah satunya self diagnose dapat memicu kecemasan dan dapat mengarah pada stigma atau kesalahpahaman tentang kondisi kesehatan mental.

Namun, ada juga argumen yang mendukung self-diagnose, karena menganggap beberapa orang mungkin tidak memiliki akses atau mampu membayar perawatan medis yang berkualitas, dan mencoba mencari jawaban atas masalah kesehatan mereka sendiri dapat menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, mencari informasi tentang kondisi kesehatan mental dapat membantu seseorang lebih memahami dirinya sendiri dan mendorong mereka untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Berikut ada beberapa tips untuk menghindari Self Diagnose, diantaranya :
1. Hindari mencari tahu hanya dengan bermodalkan internet
Meskipun internet bisa menjadi sumber informasi yang sangat berguna, namun dianjurkan untuk tidak hanya mengandalkan diagnosis sendiri secara eksklusif di internet. Karena terkadang informasi yang tersedia tidak selalu akurat. Pilih situs web resmi lembaga kesehatan yang dapat dipercaya. Hindari bergantung pada situs web yang tidak terverifikasi.
2. Konsultasikan dengan profesinonal medis
Jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau berlangsung dalam waktu yang lama dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional yang berkualifikasi.
3. Mengontrol diri terhadap kecemasan berlebihan
Jika merasa khawatir terlalu banyak tentang gejala atau penyakit yang dialami, segera bicarakan dengan profesional medis atau konsultan kesehatan mental yang dapat memberikan solusi yang tepat.

Dalam kesimpulannya, self-diagnose kesehatan mental di kalangan remaja dapat mengarah pada risiko yang serius dan dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mereka. Seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental diharapkan mencari bantuan profesional medis yang berkualifikasi untuk mendiagnosis dan memberikan perawatan yang tepat. Selain itu, juga dapat mencari informasi tentang kondisi kesehatan mental mereka dari sumber yang tepercaya dan berbicara dengan orang- orang yang mereka percayai untuk membantu mereka mencari bantuan medis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun