Mohon tunggu...
Cinta Revolusi
Cinta Revolusi Mohon Tunggu... -

aku ingin nulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Serangan Pada Jokowi-Ahok Menjelang Putaran ke-2

18 September 2012   11:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SERANGAN TERHDAP JOKOWI

·Isu Sara, Statmen keagamaan dan kesukuan makin panas menjelang putaran ke – dua ini, Jokowi sebagai warga pendatang dari Jawa di pertanyakan apa motivasi ke jakarta, jangan-jangan jokowi ke jakarta karena Jakarta bannya dananya?, bahkan ada Satatmen yang saya baca di status FB “hati-hati Imperialisme Jawa mengepung Jakarta”. Kesalahan Jokwi dalam berwudhupun menjadi sebuah isu besar. AHOK serangan kesukuan dan keagamaan sangat banyak sama Ahok, Ahok sebagai warga tionghoa dan kristen di kesankan sebagai sosok yang akan mengancam Islam. Ahir-ahir ini muncul isu bahwa Ahok adalah boneka Konglomerat Cina, masa pribumi di pimpin cina”ini adalah sebuah kalimat yang saya sering dengar untuk mendeskriditkan Ahok sebagai seorang tionghoa. Bahkan ada ancaman bahwa kalau Jokowi-Ahok menang maka akan terulang tragedi 98.

Dalam debat yang digelar oleh metro TV saat ada sesi tanya jawab antar cawagub, Nara menyapa Ahok dengan bergaya cina, sepertinya Nara ingin mempertegas pada khalayak bahwa ahok adalah seorang tionghoa.

·Jokowi-Ahok Tidak Amanah,pada debat cagub yang digelar metro tv pada tanggal 16 september 2012, foke-nara seolah-olah ingin menjatuhkan Jokowi-Ahok dengan kesederhanaan berpikirnya dan Jokowi-Ahok yang meninggalkan jabatannya sebelum masa berahir dianggap sebagai calon yang tidak amanah, dan bagi foke-nara yang amanah itu adalah yang memimpin sampai masa jabatan berakhir. Jadi yang tidak menyelesaikan amanah sampai ahir disebut tidak amanah.

JAWABAN SAYA SEBAGAI MANUSIA BIASA

·Berpolitik dengan menggunakan isu sara adalah berpolitik orang bodoh, orang-orang yang tidak mampu meyakinkan orang dengan program kerja ahirnya menggunakkan jalan pintas yaitu membangung sentimen kesukuan dan agama, orang cina memang banyak yang mengeruk uang negara tetapi pribumi juga banyak juga. Orang pribumi banyak yang baik orang cina juga banyak yang baik bahkan yang mahir agama islam seperti Ust, Syafii Antonio.

·Modus yang digunakan dalam membangun sentimen kesukuan dan agama adalah dengan menciptakan sebuah sugesti ketakutan yang berlebihan akan masa depan jakarta. Yang penting emosi kesukuan dan agama terbangun maka tak jarang isu tanpa datapun dijadikan senjata.

·Memilih pemimpin harusse-iman, dalam konteks apa? Menurut habib Mahdi AL-Atas memilih pemipin yang se-iman adalah dalam konteks menjalankan agama bukan menjalankan negara, tidak boleh orang islam memilih pemimpin yang non muslim dalam perkara agama seperti menjadikan non muslim sebagai imam shalat, memimpin dzikir.

·Adapun dalam konteks negara, harus dimaknai bahwa negara adalah sebuah hasil Ijtihad manusia, maka negara berada dalam konteks muamalah kalau bermuamalah maka orang islam dipersilahkan dengan siapapun termasuk yang beda agama asal dalam bermuamalah memgang prinsip ridha sama ridha.

·Seperti kita melakukan jual beli dengan non muslim, bekerja dengan non muslim, seperti seorang muslim bekerja di PT BCA yang notabene pemiliknya adalah adalah non muslim pemilik perusahaan tentu saja pemimpin perusahaan sedangkan yang dipimpin adalah Karyawan.

·Kalau kita menggunakan sebuah ayat bahwa pemipin harus seiman dalam semua kontes maka, jutaan umat islam yang bekerja pada non muslim adalah berdosa karena mereka telah menjadikan orang non muslim sebagai pemipin.

·Dan kalau ayat itu diguanakan dalam kontes bernegara, sudah jelas bahwa negara kita bukan berpegang pada kitab suci agama tetapi berpegang pada undang-undang, kalau ayat itu mau dilarikan kedalam konteks negara, maka buat dulu Negara Islamnya baru pemimpinya wajib orang islam. Kalau sekarangkan belum ada negara islamnya jadi negara indoensia berada dalam konteks muamalah, dan dalam muamalh boleh melakukan jual beli dengan siapapun, jika kita puas dengan orang non muslim maka kita boleh membeli barang non muslim, jika kita percaya dengan program-program seorang non muslim yang akan menyelamatkan bangsa kenapa tidak kita melakukan jual beli dengan-nya.

·Amanah, coba anda jawab siapa yang paling amanah orang yang memimpin selama 5 tahun dengan kepemimpinan yang korup dengan orang yang baru mimpin 3 tahun tetapi ia membuat prestasi yang meningkatkan kesejahteraan rakyat.?

·Periodisasi hanya instrumen untuk menjalankan amanah, dan tidak adil kiranya hanya jika periodisasi dijadikan sebagai alat satu-satunya untuk mengukur orang itu amanah atau tidak, banyak intrumen yang harus di gunakan sebagai alat ukur orang itu amanah atau tidak, seperti tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,jujur dalam pengelolaan anggaran, Transparasi Anggaran

·Dan dalam konteks demokrasi pemilihan langsung, maka amanah atau tidak seorang pemimpin di nilai oleh rakyat, rakyatlah yang menilai karena rakyat yang memilih maka rakayat pula yang berhak menjustifikasi orang itu amanah atau tidak.

·Jokowi waktu pertama kali jadi walikota solo hanya mendapatkan suara sekitar 35 % ketika ia mencalonkan yang keduakalinya ia mendapatkan 91 %. Artinya Jokowi selama 5 tahun dipercaya oleh masyarakat, nah kalau orang sudah dipercaya apakah ia bisa kita katakan bahwa ia tidak amanah, yang perlu dipertanyakan adalah Fauzi Bowo kalau Foke amanah seharusnya ia menang satu putaran kemarin.

·Memang kemenangkan Jokowi bisa ada 2 asumsi pertama Jokowi memonopili sura dengan kekuasaanya seperti politik gaya orde baru,Asumsi kedua, Jokowi memang di cintai rakyat Solo,kalau menggunakan Asumsi Pertama ini kemungkinannya sangat kecil menggunakan kekuasaan untuk memonopoli suara seperti orde baru tidak lah mudah perlu waktu lama dan dengan gaya kepemimpinan yang tangan besi, Jokowi jauh dari karakter itu.

·Kalau disana ada money politik saya kira tidak hanya orang bego yang menggunakan uang untuk mendapatkan suara sampai 90 % kalau pake uang paling target 55% kalau pake uang kan yang penting menang walaupun unggul tipis.

·Jokowi bilang bahwa dia maju jadi gubernur jakarta karena diminta oleh PDIP, tentu saja sebagai kader yang patuh sama pimpinan Jokowi harus mau, selanjutnnya mengenai amanah atau tidak jokowi dengan memilih berkarir sebagai gubernur DKI ? ada baiknya tanyakan sama warga solo, kalau warga solo merestui berati jokowi amanah kalau tidak terpaksa jokowi harus mengabdi pada solo.

·Jokowi diminta oleh PDIP dan kebetulan Warga DKI menghendaki Jokowi jadi Gubernur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun