Pada era digital seperti sekarang ini, informasi semakin mudah untuk diakses dan disebarkan, dalam beberapa menit saja kita dapat mendapatkan berbagai macam informasi. Tidak dapat dihindarkan karena hampir setiap individu mempunyai gadget/gawai yang setiap saat digunakan untuk melakukan aktivitas seperti kerja, belajar, atau sekedar hiburan.
Kalian pernah liat di Instagram dan X suatu berita tetapi isinya hanya judul saja dan penjelasannya berada dicaption? Biasa-nya yang terjadi Ketika hanya membaca yang berada di foto atau videonya saja tanpa membaca caption. Dan Ketika tanpa membaca caption biasanya langsung disebarkan tanpa menvari tahu apa isi dari berita tersebut. Tidak sedikit Masyarakat kita yang melakukan ini, bahkan generasi Z dan milenial lebih sering melakukannya. (Wiratami dkk, 2023).
Tidak hanya itu, para gen z juga pasti tidak asing lagi dengan AI, dengan adanya AI sebenarnya dapat mempermudah kita untuk melakukan pekerjaan manusia. Namun, karena AI juga sekarang ini sudah banyak sekali para mahasiswa yang malah menggunakannya untuk mengerjakan tugas, kenapa mahasiswa melakukan itu? Tentu saja karena lemahnya minat membaca dan ingin mengerjakan tugas dengan cepat tanpa membaca dengan detail. Selain untuk mengerjakan tugas, AI juga dapat meniru seseorang seperti penampilan atau suara yang dihasilakan AI, seperti yang terjadi di korea Selatan beberapa bulan lalu, terdapat banyak sekali korban dari kejahatan AI karena dirinya dijadikan sebagai bahan video syur, hal itu dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab hanya untuk kepuasan semata, bahkan mereka rela membayar hanya untuk itu. Akan amat sangat miris jika itu terjadi pada anak kecil atau pada teman, saudara, atau bahkan diri kita sendiri.
Di era sekarang karena terlalu banyaknya berita yang dapat diakses, tidak menutup kemungkinan banyak oknum-oknum yang memanfaatkannya dengan menyebarkan berita hoax, menulis berita tentang sesuatu dan menyebarkan tanpa bertanggung jawab atas apa yang ia tulis atau bagikan. Ketika berita yang di tuliskan lalu dibaca oleh seseorang yang hanya melihat, percaya, lalu menyebarkan tanpa mencari tahu kebenarannya, maka berita tersebut akan secara cepat menyebar. Karena pada saat ini banyak sekali milenial atau gen-z yang hanya melihat berita sekilas lalu mempercayainya, tidak hanya milenial dan gen-z pada kasus ini orang tua yang memiliki gadget pun sering melakukannya (Safitri, 2024).
Karena itu literasi digital sangat dibutuhkan untuk membuat kita lebih kritis dalam membaca berita atau mempercayai berita. Dan dengan adanya literasi digital juga dapat memudahkan kita untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Peran literasi digital dimasa ini sangat penting karena selain untuk membuat kita lebih kritis literasi digital juga dapat mengajarkan kita untuk beretika saat bermedia sosial dan bertanggung jawab saat bermedia sosial serta meningkatkan minat membaca.
itu juga, agar kita lebih bijak dalam mengunggah foto atau video di media sosial, agar tidak disalah gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sekarang ini sangat penting untuk mengedukasi Masyarakat tentang literasi digital agar Masyarakat kita semakin malas membaca dan semakin banyak atau sering kemakan berita hoax atau bohong. Maka dari itu para orang tua dan juga lingkungan harus terus berusaha agar minat membaca tidak lagi menjadi ke khawatiran kita semua dimasa depan (Salamah, 2022).
REFERENSI:
- https://pbindoftk.uin-suska.ac.id/2024/09/25/peran-literasi-digital-dalam-mencegah-penyebaran-informasi-palsu-atau-hoax-di-media-sosial/
- PENGARUH+LITERASI+DIGITAL+PADA+GENERASI+Z+TERHADAP+PENINGKATAN+BUDAYA+LITERASI+UNTUK+MELAHIRKAN+GENERASI+PENERUS+BANGSA+YANG+BERKUALITAS+DI+ERA+KEMAJUAN+ILMU+PENGETAHUAN+DANTEKNOLOG[1].pdf
- https://kumparan.com/user-09052022060040/peran-penting-literasi-digital-dalam-upaya-menangkal-berita-hoax-1y2Wc82yn1j
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H