Apa gunanya menulis jika tak ada yang membaca? Tentu setiap penulis, baik di koran, majalah, buku, internet bahkan di sekedar nulis di tembok WC umum pun, pastinya si penulis berharap ada yang mau membaca. Bedanya, ketika kita menulis di WC umum, tentu tak berharap ada yang merespon dan mendatangkan keuntungan. Walau, terkadang ada yang nulis: "Telp aku ke 081xxx7777, klo elo butuh cowok..." hmm... pastinya orang stress juga yang nulis itu.
Tapi jika kita bicara media, seperti internet, sesungguhnya bolehlah kita berharap ada percikan keuntungan di ceruk global ini. Jaman makin canggih gitu lho, bohong aja kalau internet tidak bisa dijadikan ladang uang. Toh iklan begitu bertebaran.
Anda mungkin sudah sering mendengar, di luar negeri sudah marak situs blogging macam Kompasiana ini memberikan peluang kepada setiap kontributornya untuk meraih sen demi sen bagian dari iklan. Makin berkualitas tulisan anda, serta makin banyak yang membaca, maka makin besar penghasilan anda dari tiap artikel yang anda posting.
Nah, ternyata ada juga kebalikannya. Seorang pembaca artikel juga bisa mendapatkan bayaran dari setiap artikel yang dibacanya. Lho kok bisa? Ternyata, di situs semacam redbud.com, telah dibuat mekanisme saling terkait antara penulis, pengiklan dan pembaca. Setiap user yang terdaftar akan dibiayai oleh iklan yang menghiasi setiap artikel yang nampang di situs itu. Jadi ketika anda terdaftar sebagai pembaca, anda tinggal menunggu undangan untuk membaca artikel baru yang sesuai dengan topik yang anda sukai.
Setiap topik dihargai beberapa sen dollar, setelah baca tinggal kasih rating dan otomatis anda mengumpulkan saldo yang bisa dicairkan setiap terkumpul 50 dollar. Gampang kan? Silakan lihat-lihat di situs redbud.com kalau tertarik.
Jadi ketika sudah ada situs yang membayar pembacanya, saya makin berharap di Indonesia segera muncul situs yang membayar penulisnya. Jika membaca saja dibayar, kok menulis tidak...? Hehe... ngarep dot com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H