Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otak manusia tak mampu menampung kitab suci 4000 agama

19 Desember 2024   07:07 Diperbarui: 19 Desember 2024   09:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukan karena Idiot...Manusia takkan mampu otaknya menampung 4000 agama 4000 tuhan 4000 kitab suci dari berbagai agama..beserta aturannya dan hukum hukumnya..adanya 4000 tuhan 4000 agama 4000 kitab suci..dan berbagai aturan agama ...itu karena bisnis tuhan dan agama ...anda tentu bingung didalam islam ada berbagai sekte dan agama non islam banyak sekte dan agama .....namun bagi kita hanya satu Tuan...yaitu pencipta langit dan bumi
Pagi dan malam...
Musim hujan dan musim kemarau dan musim musim lain ...
Yang menjadikan Pristiwa pernikahan kelahiran kehidupan kematian aktifitas istirahat makan minum kencing berak ...
Yang menguji dengan kebaikan dan keburukan dan pristiwa suka dan duka kaya dan miskin
Yang menciptakan manusia berbeda warna kulit dan bahasa suku bangsa
Yang menciptakan hewan dan tumbuhan beranekaragam

Hal ini dialami semua manusia Tuhan yang dialami semua agama 

Mengenal Tuhan itu mudah...

Gak ribet atau bertele tele harus begitu begitu ini itu

Dan hidup ini jika berbuat baik maka Tuhan dan manusia membalas kebaikan ..

Jika berbuat jahat maka Tuhan dan manusia membalas kejahatan....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun