Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asal Usul 4000 tuhan dan agama

30 November 2024   14:46 Diperbarui: 30 November 2024   14:46 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kehidupan di bawah laut memuliakan Tuhan...bukan dengan kata-kata....tapi dengan bukti....

 https://youtu.be/gPck5DSFygY?feature=shared

 

pada mulanya adalah ayat semesta..manusia mengenal Tuannya dari gejala alam...yaitu adanya langit dan bumi...pagi dan malam...musim hujan dan kemarau...aktivitas istirahat... perkawinan dan kelahiran... Hidup dan mati...manusia, berbagai hewan tumbuhan...semua itu dicatat manusia dalam buku...awalnya satu agama dan satu tuan..yaitu pencipta alam yang tak tercipta dan tak nampak...kemudian muncul 4000 agama dan 4000 versi tuan.. .karena bisnis dan perdagangan ada versi berbagai macam kitab patung kaligrafi tentang tuan..... ..tuan yang..dibuat oleh tangan manusia dari karya tulis dan karya seni lukis dan patung.....dan di era modern....ada Tuan Tuan yang digital  ..karena kemurahan Tuhan ...prodak tentang tuhan laku...

... Kita adalah pelaku kehendak Tuan pencipta alam..... Menjadi binatang, tumbuhan, manusia, batu, air atau bumi... Hanya melaksanakan kehendak Tuan. .. Ya Tuan Pencipta Alam yang Tak Terlihat dan Tak Diciptakan 

Dulu profesi manusia perdana ialah petani buah....sekarang multiprofesi sampai ada yang gak dapet kerja...dan kelaparan

 Seandainya 99% profesi manusia adalah petani buah-buahan...Insya Allah mereka tidak akan mati kelaparan...dan pangan mereka terjamin seperti ikan di laut dan burung di udara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun