Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemerintah Tergantung Apa Kata dan Curhatan Ibu Penjual jamu

30 Agustus 2024   15:29 Diperbarui: 30 Agustus 2024   16:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemerintah itu tidak berdaya
Dibawah tuntutan rakyat....
Misal anda itu Presiden....
Tapi 80% rakyat menuntut didirikan diskotik
Pabrik miras....
Anda sebagai presiden yang islam maupun bukan islam...yang taat agama atau tak taat agama....
Gak bisa menolak....
Dan Alhamdulillah negeri kita gak seperti itu

Misal negara A....80% berprofesi menjadi perampok...dan hoby mabuk ... Maka yang maju jadi presiden....Presidennya Seorang Perampok dan Pemabuk....
Dan Alhamdulillah negeri kita gak seperti itu.....

Dan gak menutup kemungkinan negeri kita suatu saat seperti itu jika kiamat kubro hampir tiba....

Oh iya tadi aku dapet curhatan....
Seorang ibu tua.....
Yang jual jamu..dipasar...
Dia berkata Kenapa Tuhan tidak membuatkan dia perusahaan besar....
Wong jamu saya gak ada racunnya...
Beda dengan kokakola dan pabrik miras....
Pabrik miras dan kokakola...malah maju....
Saya yang gak jualan racun dan hal memabukkan malah gak maju....
Maka saya jawab terus mengadu kepada Tuhan bu...
Saya sampe di hati terdalam ini menangis....
Bagi saya penjual pabrik miras dan makanan beracun itu...seperti kata Injil...menyalahgunakan kemurahan Tuhan untuk berbuat jahat......
Tapi minum jamu kokakola miras....minum gak minum ya mati juga...kaya miskin mati...Tuhan adil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun