Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyakit Orang Kota dan Orang Modern dan Akhir Zaman

2 Agustus 2024   19:51 Diperbarui: 2 Agustus 2024   19:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jaman Presiden Soeharto...
waktu saya kecil
hal ini gak pernah ada...
ustad/kyai/habaib rebutan jadi khotib jumat
sesama ustad saling menjelekkan...
islam kristen rebutan umat....
pendeta muda....sarjana teologi menjelekkan pendeta tua.....supaya bisa mengambil hati jemaat....
muadzin rebutan adzan....sampe bacok bacokan...
tukang gali kubur rebutan nguburkan jenazah....
pemandi jenazah rebutan siapa yang akan memandikan jenazah...
pegawai pabrik....senior melawan junior....
saling berebut simpati bos pabrik dan saling menjatuhkan

dan ini akhir zaman....
tahun 2024 yang saya sebutkan ini ada semua...
penyakit orang kota...

semua ini

kata bibel
1 Timotius 6:10 (ILT3)  Sebab akar segala yang jahat adalah cinta uang, yang ketika beberapa orang mendambakannya, mereka telah disesatkan dari iman dan telah menyiksa dirinya sendiri dengan berbagai kepedihan.

suku baduy dan dayak sesuai dengan Injil...
dan kehidupan adam dan hawa...
tidak mengejar uang gelar ijasah....
tapi bekerja bertani berkebun berternak berburu...barter....
tapi bisa makan minum berkembangbiak rumah dan pakaian.....dengan melestarikan alam dan barter dan gotongroyong dan menjaga kekeluargaan dan silaturrahmi

tapi mengapa negara negara maju itu gemes dengan kehidupan primitif dan memaksanya modern....klo gak mau modern ditumpas

salah satunya
1 Timotius 6:10 (ILT3)  Sebab akar segala yang jahat adalah cinta uang, yang ketika beberapa orang mendambakannya, mereka telah disesatkan dari iman dan telah menyiksa dirinya sendiri dengan berbagai kepedihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun