Mohon tunggu...
Yeshua Raphael Immanuel
Yeshua Raphael Immanuel Mohon Tunggu... Teknisi - Swasta

Jalan Jalan... Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perselisihan Kata dan Bahasa

29 Mei 2024   05:14 Diperbarui: 29 Mei 2024   05:47 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Saya melihat hewan bertelur kakinya dua ada paruhnya...tidak bisa terbang....biasa dimakan...

negara a menyebutnya ayam betina....
negara b menyebutnya babi betina
negara c menyebutnya gajah.....
negara d menyebutnya muslim
negara e menyebutnya nasrani
negara f menyebutnya alquran
negara g menyebutnya yahudi
negara h menyebutnya hakluklukiyah
negara i menyebutnya yamleokhat
negara j menyebutnya yamleokhet
negara h menyebutnya mimserabah

itu terserah kata dan bahasa mereka
yang nampak dimata kita semua....dari negara a sampai negara h....
hewan bertelur kakinya dua ada paruhnya...tidak bisa terbang....

menyebutnya apa terserah anda...

terserah bahasa di negeri anda....

Negara A menyebut Allah nama Handphone
Negara B menyebut Allah nama Tuhan yang tak nampak
Negara C menyebut Allah nama Pulau...
Negara D menyebut Allah nama Lampu........

tapi yang kita rasa dan lihat.....
Tuhan tetaplah Tuhan
Lampu tetaplah lampu
pulau tetaplah Pulau
Handphone tetaplah handphone....

walau negara A sampai D berselisih kata dan bahasa dan beda arti
biarkan mereka seperti itu

Ada satu kekuatan tak nampak yang jadikan langit dan bumi pagi dan malam hujan dan musim musim....hewan tumbuhan dan manusia beranekaragam...pristiwa pernikahan kelahiran kehidupan kematian....

negara A menyebutnya debat
negara B menyebutnya allah
negara C menyebutnya gajah
negara D menyebutnya ayam...
negara E menyebutnya sapi...
negara F menyebutnya tuhan
negara G menyebutnya hantu

beda penyebutan nama Tuhan
tapi yang dimagsud tetap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun