Mohon tunggu...
fitri puspita hapsari
fitri puspita hapsari Mohon Tunggu... -

kunci yang menanti gembok untuk membuka pintu kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memory of Sepasang CiNcIn BerNama

16 Maret 2011   22:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Airmata takan sangup menjadi bukti betapa terlukanya hati ini

Jika saja semuanya dapat ku hentikan, mungkin cinta takan sangup merobek isi hatiku

Untuk kesekian kalinya cinta menghancurkan impian dan harapan

Dan haruskah aku diam saja menikmati segala yang trjadi?

Terasa sulit tersenyum menerima kenyataan

Yang tak pernah henti menghempaskan diri pada jurang keperihan

Tapi mungkin akan lebih sulit jika aku terus-menerus berperang melawan takdir

Memaksaku untuk mengibarkan bendera kekalahan…….

Kalah pada ketakutan diri yang membutuhkan kasih sayang.

Hingga dirimu dan sejuta perhatian berusaha menyihirku

Kau lukis kententraman dalam sepenggal ketakutan yang masih tersisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun