Mohon tunggu...
fitri puspita hapsari
fitri puspita hapsari Mohon Tunggu... -

kunci yang menanti gembok untuk membuka pintu kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mama............Karena Aku Terlalu Kuat Untuk Menangis

4 Oktober 2010   20:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Mama……keangkuhanku membuatku terpenjara pada dinginnya dinding hati

Aku telah lalai atas kasih yang begitu tulus menghadirkan aku pada kehidupan ini

Membenci takdir bukanlah pilihan yang harus ku tujuh…

Tapi kenyataan ini sulit untuk membuatku berdamai dengan keadaan….ketika ku sadari hanya ada kesendirian…aku benci jika terus bertanya dalam diam

Aku marah atas semua kenyataan yang tak pernah berpihak padaku…ketika kulihat disekelilingku begitu nyaman dengan keadaan mereka..sedangkan aku disini memeluk asa.

Aku mencintai tanpa tau apa yang ku cintai….aku merindukan sesuatu yang tak pernah kumiliki…..

Pernah aku mencoba mencari ditengah derasnya hujan airmata….aku berteriak dalam gelapnya malam….memangil-mangil satu nama…yang tak pernah ku sebut

Mamamamamamamama……………

Mencari sosok yang begitu aku rindukan…..aku rindu akan cerita yang membanggakan kasih dan ketulusanmu…

Aku ingin menyentuh kelembutan lewat belaian-belaian kasihmu……..

Tapi mengapa kau hanya diam………………………….

Mama…….karena aku terlalu kuat untuk menangis

Karena aku terlalu bodoh untuk merangkai kata-kata indah untukmu

Karena aku terlalu bebal dengan prinsipku

Karena aku terlalu keras dengan keinginanku

Hingga membuatku kehilangan mu

Mama aku merindukanmu

Mama…..Ajari aku untuk menangis

Agar aku dapat mengalah keegoisan ini

Agar aku bisa kembali memilikimu..........

mama aku mencintaimu

salam sayang untuk mama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun