Banyak hal yang menarik jika membicarakan budaya maupun  bangunan yang terdapat di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Salah satunya  adalah berdirinya sebuah menara yang hingga kini masih kokoh. Menara tersebut dikenal sebagai  Menara Sanggabuana yang terletak di wilayah Kompleks Kedhaton. Pada zaman dahulu fungsinya  sebagai tempat pengawasan terhadap musuh khususnya pihak Belanda. Fungsinya pada masa kini menurut salah satu guide Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yakni bahwa masyarakat meyakini Menara Sanggabuana ini digunakan oleh raja untuk melakukan meditasi dan sebagai tempat bertemunya raja dan Sang Ratu Kidul. Keyakinan ini didasarkan  masyarakat karena letak dari Menara Sanggabuana yang persis segaris lurus dengan jalar keluar  Kota Solo menuju Wonogiri yang hal itu diyakini kesengajaan karena Ratu Kidul datang dari arah  sebelah selatan.Â
Menurut salah satu guide di wilayah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memang benar bahwa masih melekatnya hal-hal yang berkaitan dengan budaya salah satunya adalah  penyimpanan sesajen di beberapa tempat. Beliau mempercayai bahwa sesajen disajikan sebagai  wujud penghormatan terhadap jiwa-jiwa lain yang ada di dunia ini. Hal ini dimaknai oleh  masyarakat di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sebagai bentuk saling  menghargai baik itu dengan sesama manusia maupun makhluk lainnya di mana kita sebagai sesama  makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa perlu memiliki rasa kasih sayang terhadap semua yang  ada di bumi. Â
Apakah ada hal menarik lainnya di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta  Hadiningrat? Jawabannya tentu ada, hal menarik lainnya di Keraton Kasunanan Surakarta  Hadiningrat yakni dengan adanya pohon besar yang merupakan gabungan dari beberapa pohon yakni  pohon beringin, pohon karet, dan pohon kelengkeng. Keberadaan pohon besar ini dimaknai oleh  raja, keluarga raja, para abdi dalem dan masyarakat di lingkungan keraton sebagai suatu wujud  persatuan dan kesatuan dimana dalam hidup khususnya masyarakat di lingkungan Keraton  Kasunanan Surakarta Hadiningrat perlu untuk memiliki rasa persatuan dan kesatuan agar dapat  menciptakan suatu keindahan yang bermanfaat bagi semua pihak.
SUMBER RUJUKAN
Eviana, R. (2012). Konflik Raja Kembar Keraton Surakarta Hadiningrat. (Skripsi). Pendidikan  Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.Â
Irfan, M. & Putri, S. C. (2015). Keraton Surakarta Hadiningrat. Fakultas Seni Rupa dan Desain, Â Institut Seni Indonesia, Surakarta.Â
Mulyanto, D. W. (2010). Eksistensi Tata Ruang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Â (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.Â
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2016). Makna Simbolis dan Filosofis Lambang  Keraton Surakarta. Jakarta: Perpusnas.
Supono. (2019). Keraton Surakarta. [Online]. Diakses dari http://bpad.jogjaprov.go.id/coe/article/keraton-surakarta-936
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H