Mohon tunggu...
Jingga Rangkat
Jingga Rangkat Mohon Tunggu... -

Aku tetap aku tak peduli siapa Kamu..... \r\n\r\nkeraguanku bukanlah sebuah kebingungan. keraguanku untuk membuka sebuah kemungkinan!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki diatas Janji dan Takdirnya..

2 Agustus 2013   20:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:42 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_270266" align="aligncenter" width="550" caption="suber Ilustrasi : akuperempuanlangit.blogspot.com"][/caption] Perempuanku, Aku menjauh.. dan semakin jauh dari tempatmu berpijak kini. Aku pergi untuk menjemput impianku yang kujanjikan untuk kubawakan padamu. Tunggu aku, aku akan pulang. Perpisahan kita ini, kepergianku kini, dan penantianmu nanti adalah lakon peran yang harus kita jalani. Aku yakin akan ada akhir dari peran ini. Pada saatnya nanti… ♥♥♥♥♥♥♥♥ Lelakiku, Pergilah kemana kau mau, demi sebuah peran yang harus kau mainkan, Pergilah sejauh anganmu... Tak apa kataku. Tak apa kau sibuk dengan segalanya tentang kamu. Tentang kelelakianmu. Tentang jengkal tanah yg kau tinggal jauh. Tak apa... Hanya selipkan aku dijiwamu, Selipkan aku dipikiranmu.. Tak harus diseluruh luasnya hatimu. Tak apa hanya tempat kecil sederhana. Hanya pastikan selalu ada... Diantara peluhmu.. Diantara bingar duniamu... Karena hanya itu yang akan membawamu pulang. Pulanglah seutuh kau pergi. Utuh.. Dan sendiri.. *aku disini dengan peran menanti, hanya mampu sebut namamu pada bait-bait kerinduan, dalam heningku saat keningku menyatu dengan sajadahku** #aku perempuanmu. Menanti pulangmu, utuh.. Hanya kamu Bagiku lelaki setia, dia akan mengikat hati pada janji, dia mengikat rasa hanya pada satu hati,karena janji bukan sekedar diucapkan tapi untuk ditepati. Pulanglah kekasihku, Akhiri penantianku, yang pasti terasa lebih panjang dari waktu sesungguhnya. Penantian Îηî sungguh menyiksa ♥♥♥♥♥♥♥♥ Selalu ada jedah Selalu ada saat, untuk beranjak Dari peran yang sedang dimainkan Peran penantian, dan peran penjanjian.. Adalah skenario peran yg pasti ada jedah Berganti dengan peran penyambutan Manakala saat untuk kembali itu telah datang.. Kini aku datang, aku kembali pada tempat dimana kita dulu memainkan adegan peran perpisahan. Lakon adegan peran seakan berulang, tapi dengan tema yang berlainan. Impianku dan penantianmu, adalah lakon peran yang telah kita mainkan. Kini saatnya lakon peran baru yang akan kita jelang.

♥♥♥♥♥♥♥♥ *Padepokan Rangkat 2 Agustus 2013, Hans, Asih, Kim Foeng,  Jingga

Desa Rangkat adalah komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat dalam dunia tulis menulis fiksi. Jika berkenan silahkan berkunjung, berkenalan, dan bermain peran dan fiksi bersama kami di Desa Rangkat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun