Mohon tunggu...
Jingga Rangkat
Jingga Rangkat Mohon Tunggu... -

Aku tetap aku tak peduli siapa Kamu..... \r\n\r\nkeraguanku bukanlah sebuah kebingungan. keraguanku untuk membuka sebuah kemungkinan!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Desah Hambar Sialan

27 April 2011   17:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku. Rebah. Menyandar. Samping ranjangmu. Aku. Rebah. Mengepul asap, dari bibirku. Tapi kau bagai boneka salju, hai lelakiku. Dingin membosankan. Padahal, Baru saja, kau reguk. Nikmat tubuhku. Dan kau. Tetap tanpa desah. Tanpa desah.Tanpa desah. Putih kulitku tak berarti sama sekali kah? Mengepul asap. Dari bibirku. Kicau ceracau, dari mulutmu. Betapa menyebalkan perahanmu pada dadaku. Tanpa desah. Hilang rindumu. Mulutmu.Tak lagi. Menghantar rasa. Dengkurmu membuat kutangku lari, masuk lemari. Malam ini. Kau bagai mesin. Yang hambar. Melumat putingku. Dan kau kembali senyap. Masuk dalam dengkurmu. Sialan, aku masih telanjang!

Aku. Rebah. Menyandar. Samping ranjangmu. Aku. Rebah. Mengepul asap, dari bibirku. Tapi kau bagai boneka salju, hai lelakiku. Dingin membosankan. Padahal, Baru saja, kau reguk. Nikmat tubuhku. Dan kau. Tetap tanpa desah. Tanpa desah.Tanpa desah. Putih kulitku tak berarti sama sekali kah?

Mengepul asap. Dari bibirku. Kicau ceracau, dari mulutmu. Betapa menyebalkan perahanmu pada dadaku. Tanpa desah. Hilang rindumu. Mulutmu.Tak lagi. Menghantar rasa. Dengkurmu membuat kutangku lari, masuk lemari. Malam ini. Kau bagai mesin. Yang hambar. Melumat putingku. Dan kau kembali senyap. Masuk dalam dengkurmu. Sialan, aku masih telanjang!

By : Granito-Jingga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun