Dorma Situmorang! Aku tak pernah tahu ada misteri apa di balik nama itu, tiap kali aku ingat nama itu mendadak perutku terasa Kram, melilit, hidungku mengendus-endus, semua jaringan panca indraku terarah pada satu titik! LAPAR!!! ada misteri apa dibalik nama itu??
ufffftt.... cepat sekali gadis centil ini melebarkan sayapnya, kepaknya lincah menari diantara embun pagi hari, suaranya juga tak pernah berhenti bergema di tengah malam buta, sosok gadis lucu dengan kue donat selalu di tangannnya. entah sudah berapa minggu dia selalu menjadi sumpalan pekat sedikit kental dijaringan otakku. bukan! bukan karena donat yang selalu dia bawa ke mana-mana. bukan juga karena tawanya yg menggema biarpun tengah malam buta. tapi... Hans! semua karena Hans! sungguh ada apa dengan gadis ini... mendadak dia rela menggantung malamnya di pos Ronda, mendadak dia rela lepaskan pita merah dirambutnya hanya demi topi hansip. cinta?? apa cinta yg dia katakan seperti bintang itu yg menghantar dia selalu hinggap di pos Ronda??
dengan siapa?? Hans??? aaahhh.... terasa nyeri hati ini! tiap malam aku hanya berselimut galau menunggu hans duduk di istana hatiku, tapi aku malu, jangankan duduk bercanda di pos ronda, melihat kelebatnya dalam bayangku saja aku sudah bergetar, tapi bagaimana mungkin??? bagaimana mungkin... seorang gadis yang masih bau kencur seperti Dorma Situmorang mampu gagah duduk manja disamping hans! aku kalah! aku harus kalah dengan gadis kecil ku... ah!!
Untuk mu Hans, semoga kau bisa membaca titik-titik galauku...
aku tahu kau mulai menjauh…
kau jadi beku dalam diam mu…
tak pernah lagi kau sentuh ujung
rinduku…
kau pergi….
hanya aroma mu yg tersisa….
mendekap erat galau yg kurasa
aku hanya bisa menatap punggungmu
beranjak menjauh
sebenarnya hatiku tak ingin kan ini….
ada guratan perih… cukup menusuk….
Pangeran kuda putih ku….
kau sempat bebat luka ku…
lukayg membuat ku
nyaris kaku tak bisa bergerak…
kau laut ku… saat aku ingin
mendengar suara ombak…
kau sang imaji ku yg nakal….
kita sering menjadi pecinta
yang tenggelam dalam gairah panas
menghamburkan peluh dan desahan…
antara terbang tinggi…. dan menyelam
di laut yang dalam…
antara rasa sakit dan kenikmatan
antara rasa jijik dan ketagihan
tak mau berhenti sampai titik nol….
kau sang imaji yang selalu minta
dipuaskan
kau juga yg basahi kerontangnya
jiwa…
sekarang saat nya kau pergi…. cukup
nyeri buat ku..
walau aku tau ini dari awal…
saat ku peluk kau dalam hayal ku…
aku harus siap melepas pelukan ku suatu saat nanti…
ku pikir tidak secepat ini….
tapi biarlah ku simpan rasa ini…
menjadi kunang-kunang kecil disudut
hati ku
karena kau hanya kekasih ku di alam
maya
yang memang tak akan pernah nyata...
=======0000000=======
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H