"Saya senang menjadi siswi SMK". Itulah ungkapan hati saya. Ternyata pilihan saya memang tidak salah. Semenjak duduk di bangku SMP, sudah berpikiran untuk melanjutkan ke SMK. Bukan tidak ingin masuk SMA, tapi saya memang ingin masuk sekolah dengan program keahlian. Saat teman-teman seangkatan saya sibuk mencari SMA favorit, saya justru sibuk mencari jurusan yang tepat.Â
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menjadi salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. Dulu belum banyak program keahlian seperti sekarang ini. Kalau dulu neh saya hanya mengenal jurusan Akuntansi, Penjualan, Sekretaris, Teknik Bangunan, Teknik Mesin, Teknik Listrik, Otomotif, Tata Boga, Perhotelan, hingga Farmasi. Sedangkan saat ini semakin berkembang, ada Telekomunikasi, Penerbangan, Brodcast, Multimedia, Komputer dan lainnya. Sehingga anak-anak yang ingin melanjutkan ke SMK, bisa memilih bidang pendidikan kejuruan, sesuai keinginannya.
Gambar di atas adalah sekolah saya di sebuah yayasan islam di Garut. Kebetulan waktu itu saya memilih masuk SMK di sebuah yayasan islam, karena pelajarannya lengkap, termasuk keagamaan. Di SMK pelajarannya hampir sama seperti SMA, ada bahasa inggris, matematika, bahasa indonesia, tapi bedanya disini tidak ada pelajaran kimia dan fisika. Saya sendiri semenjak kelas 2 SMK memilih masuk jurusan Akuntansi, karena memang sangat menyukai dunia keuangan. Saya sendiri tercatat sebagai lulusan SMK Ciledug Al-Musadaddiyah Garut tahun 2004. Belajar di SMK saya memiliki banyak manfaat. Apalagi di sekolah saya ini ada bahasa arab dan kegiatan keputrian.
Ada beberapa manfaat yang saya dapatkan selama sekolah di SMK:
1. Menjadi lebih mandiri dan siap bekerja, hingga berwirausaha.
2. Saat lulus, mau melanjutkan kuliah di jurusan yang sama pun bisa selalu fokus, sehingga mampu meningkatkan kemampuan.
3. Karena lebih banyak praktek, saya menjadi lebih siap bekerja.
4. Keterampilan dan keahlian semakin berkembang.
5. Belajar di SMK, saya merasa percaya diri dan selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki.Â
SMK juga telah mampu mencetak sumber daya manusia yang dibutuhkan industri dengan keahlian yang bervariasi. Kurikulum di SMK pun lebih banyak praktek, daripada teori, maka seperti saya bilang di atas, bahwa saya menjadi lebih mandiri dan siap bekerja. Biarpun tidak bekerja, saya merasa mampu mencari atau membuka peluang lainnya di rumah. Salah satunya membuka usaha bersama teman-teman di bidang wedding, biarpun masih kecil.