Mohon tunggu...
Liswanti Pertiwi
Liswanti Pertiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mom blogger dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajar Budaya Bangsa bersama TMII

28 Maret 2015   20:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_406076" align="aligncenter" width="300" caption="Dokumen Pribadi (2003)"][/caption]

Disaat duduk dibangku Sekolah Dasar, tentu saja kita sudah belajar banyak hal, terutama tentang kebudayaan bangsa. Kita diajari untuk tahu tentang budaya bangsa, mulai dari lagunya, tariannya sampai pakaian adatnya. Bahkan ketika mengikuti Pramuka, kita harus hapal benar dengan lagu daerah. Begitu pun dengan saya yang semenjak kecil selalu belajar tentang kebudayaan bangsa. Ingin menjelajahi setiap daerah, tapi belum bisa, akhirnya saya pun belajar kebudayaan di Taman Mini Indonesia Indah.

TMII merupakan tempat wisata yang selalu saya kunjungi semenjak kecil, setiap kali libur sekolah pasti tempat ini menjadi salah satu yang harus dan wajib saya datangi. Disini saya bukan saja jalan-jalan atau menikmati suasananya yang asri dengan pepohonan yang indah, atau ingin naik kereta gantung saja. Tapi disini saya bisa belajar banyak hal tentang indahnya kebudayaan yang dimiliki Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sebagai anak asli dari daerah Sunda Jawa Barat, tentu saja saya juga mencintai kebudayaan aslinya. Terutama seni tarinya, yaitu jaipongan dan tari merak, bukan itu saja angklung dan degung adalah alat music yang juga selalu saya pelajari semenjak duduk dibangku sekolah.

Setiap kali datang ke TMII yang digagas Ibu Tien Soeharto ini, saya merasa sudah bisa menjelajahi Indonesia dengan pulau-pulaunya yang luas hanya dalam satu hari saja. Bahkan ketika saya naik kereta gantung, seakan sedang terbang mengelilingi pulau-pulau yang dimiliki Indonesia. Di TMII saya paling senang berkunjung ke anjungan Jawa Barat, maklumlah seakan di kampung sendiri. Tapi bukan berarti saya tidak mau belajar yang lainnya, justru datang ke tempat wisata ini, untuk bisa belajar banyak hal tentang indahnya kebudayaan bangsa.

Bersama TMII saya belajar tentang banyak hal, dan disini saya bisa melihat secara langsung bentuk dan corak bangunan rumah adat dari setiap daerah, bagaimana pula pakaian adatnya, sejarahnya sampai adat kebudayaannya. Jadi bukan saja belajar dari buku pelajaran lagi, itu semua bisa saya pelajari langsung. TMII yang diresmikan sejak tanggal 20 April 1975, telah hadir di Indonesia, jauh sebelum saya lahir ke dunia. Dengan miniatur Indonesia, kita disuguhkan dengan luas dan kayanya kebudayaan Indonesia, yang akan membuat kita paham, sebagai generasi penerus harus bisa menjaga dan melestarikannya.

Disini banyak sekali anjungan daerah dan propinsi yang bisa dikunjungi, bahkan museum pun ada. Kita jadi bisa banyak tahu tentang sejarah bangsa. Saya juga rela tidak berlama-lama di istana anak-anak Indonesia, karena memang niatnya untuk belajar budaya. Bahkan setiap kali datang ke TMII, hanya beberapa kali saja masuk ke teater IMAX Keong Emas, disana saya nonton T-Rex. Jadinya dengan keliling anjungan, saya jadi bisa tahu dengan detail bagaimana itu rumah toraja, bugis sampai gadang. Yang biasanya hanya bisa dilihat di gambar yang ditempel di dinding kelas atau buku pelajaran.

[caption id="attachment_405615" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi (tahun 2003)"]

14274095111248092923
14274095111248092923
[/caption]

Berbeda ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan, kami melakukan studytour ke TMII. Disini kami lebih banyak mengunjungi museum yang menyimpan sejarah, salah satunya dengan mengunjungi museum telekomunikasi. Selebihnya kami hanya mengelilingi TMII dan masuk sebentar untuk berfoto di istana anak-anak Indonesia, yang dulunya sering saya lihat di televisi. Dari TMII lah saya bisa belajar untuk selalu bisa mencintai seni budaya bangsa, yang menjadi warisan para leluhur, untuk bisa selalu kita jaga. Biarpun budaya asing sudah masuk, bukan berarti kita diam saja. Tapi sebagai anak bangsa, justru kita harus perlihatkan bahwa budaya Indonesia jauh lebih indah. Dengan berkembangnya teknologi, kita bisa memberitahukan kepada dunia, bahwa seni budaya bangsa Indonesia begitu beragam yang akan membuat kita selalu bangga dengan warisan para leluhur.

Dari TMII lah saya semakin mencintai budaya bangsa, biarpun berbeda suku, agama dan ras kita tetap satu sebagai warga Negara Indonesia yang akan selalu berpegangan tangan, bersatu, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, sebagaimana semboyan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Di TMII lah kita bisa melihat bagaimana peranannya untuk selalu merekatkan budaya bangsa, yang akan mengingatkan kita tentang indahnya keragaman seni budaya dari tanah air tercinta Indonesia.

Diusianya yang menginjak ke 40 tahun, semoga TMII semakin berjaya, dan akan selalu menyajikan banyak pagelaran budaya daerah, serta mengajarkan pentingnya mengenal kebudayaan bangsa. Dengan miniatur-miniatur Indonesia yang cantik, dan bisa membuat anak-anak generasi penerus bangsa semakin tahu banyak tentang Indonesia. Sebagaimana sewaktu saya kecil, karena TMII lah yang telah memberi pelajaran yang begitu berharga dan membekas hingga saat ini. Maju terus TMII dan semangat.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun