Sudah masuk 2019, apa saja yang menjadi harapan? Kalau saya tentu saja 2019 pengen berat badan turun dan tetap sehat. Soalnya badan gemuk tuh ga enak, bikin sesak napas, dan bergerak pun terasa berat. Rasanya ga enak banget. Sudah sering melakukan diet, ternyata selalu gagal. Tapi, bukan berarti harus menyerah, maka dari itu saya akan memulai hidup sehat di tahun 2019 dengan G-SQUAD.
Memulai hidup sehat itu jangan hanya jadi resolusi atau bahkan wacana saja, tapi memang harus diniatkan dan direalisasikan, sehingga apa yang ingin dicapai terwujud. Sayangnya sampai saat ini saya belum menemukan diet yang tepat. Pernah melakukan diet carbo, diet OCD, hingga diet mayo. Sayangnya selalu gagal di tengah jalan dengan godaan-godaan yang menghampiri. Kalau kata temanku, "niatan kamu belum sepenuhnya pengen diet, masih tergoda makan ini itu." Semenjak itu, biarkan seperti air mengalir. Tapi tetap memperhatikan asupan makanan dan olahraga yang rajin.
Di tahun 2019 ini memang pengen banget turun berat badan, karena sudah nyaris menyentuh angka 80. Periksa kesehatan, udah masuk obesitas. Duuh rasanya nyesek banget. Padahal makan diatur banget, tetep saja berat badan naik terus. Tapi gamau hanya bertanya-tanya, kenapa berat badan ga turun-turun? Maka dari itu, saya melakukan beberapa hal berikut supaya bisa selalu sehat:
![Ilustrasi olahraga (Photo by Canva)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/02/g-squad-atpenaliswanti-9-5c2cb63cab12ae6a1b05e0e9.jpg?t=o&v=770)
- Konsultasi dengan dokter gizi. Semenjak akhir tahun kemarin, sedang banyakin konsultasi ke dokter spesialis gizi. Supaya jadi tahu diet yang tepat dengan asupan nutrisi yang tepat. Apalagi saya memiliki asam lambung dan migrain, diet jadi tidak bisa sembarangan.
- Periksa kesehatan setiap 3 bulan sekali.
- Konsisten dengan banyak konsumsi buah dan sayur, serta mengurangi makanan manis dan berlemak.
- Menghindari jajan makanan di luar, dan diganti dengan cemilan sehat.
- Banyak bergerak dan lebih rajin berolahraga. Setiap kali bekerja depan laptop, selalu saya usahakan untuk bergerak sebanyak 2 kali dan olahraga minimal 30 menit setiap hari.
Biarpun badan gemuk, setidaknya tetap sehat. Mengubah hidup sehat dengan menjaga asupan makanan sangat penting, diiringi dengan rajin berolahraga. Kalau tidak olahraga, biasanya saya jalan kaki mengelilingi komplek perumahan, supaya badan tetap sehat dan segar. Pengen 2019 ini semakin sehat dan tidak sakit-sakitan lagi. Biasanya untuk menghitung langkah dan berapa lama saya berolahraga, menggunakan aplikasi di smartphone. Tapi, untuk sekarang ini ada cara mudah untuk menghitung langkah dan kalori, yakni dengan G-SQUAD.
Apakah G-SQUAD bisa membantu meraih gaya hidup sehat di tahun 2019?
Dalam acara peluncuran perangkat C-SHOCK terbaru dengan tema "Move or Lose", hadir Koji Yokoshima, selaku Assistant Chief Representative Casio Singapore Pte., Ltd Jakarta Representative Office,  Destria Ray selaku Business Relation Manager Casio Singapore Pte., Ltd., Jakarta Representative Office, Kemal Mochtar selaku MC dan penyiar salah satu radio terkemuka di Jakarta, dan Nadira Diva selaku ibu rumah tangga yang berhasil meningkatkan follower di instagram hingga 90 ribu dalam waktu 2 tahun karena rutin menunggah video gerakan olahraga yang dilakukan di rumah.
![Narasumber. Ada Kemal dan Diva](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/02/g-squad-atpenaliswanti-1-5c2cb9c9c112fe34e339279b.jpg?t=o&v=770)
Inovasi G-SHOCK kali ini untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam meraih gaya hidup sehat, namun tetap fashionable dan menginginkan gaya hidup yang lebih mudah. Selain jadi jam tangan yang digunakan sehari-hari, tetap keren dengan desainnya yang menarik. Jam tangan terbaru dari G-SHOCK ini menjadi rangkaian jam tangan tangguh dengan usia baterai minimal 2 tahun dan dilengkapi dengan penghitung langkah dan kalori yang merupakan salah satu gebrakan G-SHOCK.
Mengingat kesehatan sangat penting, dan di perkotaan sendiri, pasti disibukkan dengan beragam aktivitas, yang akhirnya kesulitan dalam menemukan waktu untuk berolahraga. Â Padahal kebanyakan duduk tanpa bergerak berpeluang lebih besar untuk mengalami obesitas. Seperti yang saya rasakan, karena kurangnya gerak dan kebanyakan duduk di depan laptop. Rasanya memang ga enak, selain berat badan bertambah, juga sering sakit.