Mohon tunggu...
Liswanti Pertiwi
Liswanti Pertiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mom blogger dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Merindukan Hujan

3 Oktober 2015   20:37 Diperbarui: 3 Oktober 2015   20:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Garut. Sore itu langit masih terlihat cerah, biarpun sebagian awan terlihat mendung, tak membuat matahari menyembunyikan cahayanya. Memandangi pegunungan di seberang sana, membuat mata terasa begitu takjub dengan alam yang begitu indah. Pemandangan yang tidak pernah terlihat di Ibukota, kecuali lampu yang terang benderang dan berkelap kelip.

Kampung ini bernama Balakasap, yang berada di Desa Binakarya Garut Jawa Barat. Hampir setiap pagi kita akan dimanjakan dengan menghirup udara pagi yang sejuk dan bersih, tanpa polusi serta suara bising kendaraan yang berlalu lalang. Burung-burung bernyanyi riang, pepohonan yang hijau menari dengan riang, diiringi dengan tiupan angin yang bergoyang dengan indah.

Tapi, beberapa bulan ini, ketika air hujan tak lagi turun dari langit, dan tidak ada lagi para petani yang membawa cangkul setiap pagi. Membuat pemandangan di kampung halaman terasa berbeda dari biasanya. Bahkan, petani pun kebanyakan berdiam diri, karena sawah tidak bisa digarap, akibat air tidak lagi mengalir. Ketika kemarau datang, di kampung ini akan kekeringan. Kebun dan sawah akan sulit untuk ditanami dengan padi, atau pun sayuran.

Merindukan hujan. Itulah yang saat ini dinanti oleh banyak orang, bukan saja di kampung ini, melainkan semua wilayah merindukan hujan. Hujan yang deras, yang mampu mengaliri sawah, yang mampu menyuburkan tanah, dan yang mampu memadamkan api di hutan, hingga asap pun bisa hilang.

Melihat sawah yang kering saja sudah membuat sesak, karena para petani kehilangan penghasilannya. Apalagi, melihat kabut asap yang semakin tebal, tentu saja membuat dada terasa sesak, karena harus menghirup udara yang kotor, dan bisa menimbulkan beberapa penyakit. 

Menantikan hujan turun menjadi harapan satu-satunya untuk keluar dari berbagai masalah ini. Hingga akhirnya, hujan akan mampu memberikan udara yang sejuk dan dingin, tak lagi ada panas yang menyengat, dan tak ada lagi kekeringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun