Mohon tunggu...
Wahyu Wardani
Wahyu Wardani Mohon Tunggu... Pns - seorang PNS yang mencoba menikmati perjalanan dimanapun ditempatkan

menjadilah indah , maka engkau akan melihat semuanya menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tahta Hati...

27 Oktober 2010   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sungguh.... Ingin aku tuliskan  puisi terindah buatmu .... kukurim lewat pelangi hari ini.... kala gerimis usai dan mentari bertahta lagi.... Bukit kecil itu begitu hangat. Sepertinya langit telah sebarkan aroma cinta diatasnya. Bunga-bunga indah bermekaran tebarkan aroma wangi yang menggoda. Adakah yang sanggup kalahkan sebuah hati jika cinta mulai menyapa? adakah yang sanggup redupkan jiwa ketika hati mulai bicara ?.. Jadi nikmatilah  ..ketika  kita merasakan keindahan yang luar biasa ..... sebuah keindahan yang tercipta karena perasaan indah yang mengalir lembut menyusup jiwa. Sebuah perasaan yang tercipta oleh senandung yang alunkan nada-nada indah pemikat sukma. Biarkanlah  segenap jiwa kita rasakan getaran indahnya...... " Terimakasih Reca....telah kau ijinkan aku buat miliki rasa indah ini " " Hahaha.....Magma, keindahan rasa itu ada karena kau telah mengisi terlebih dulu hatimu dengan sesuatu yang indah " " Tapi aku miliki rasa indah ini karena ada yang membuatnya indah ..Reca " " Magma...keindahan yang tercipta karena hatimu sendiri akan lebih abadi karena dia akan selalu ada.." Senandung dilangit Cirebon masih mengalun lembut dihati Magma.Bahkan kehadiran Rachma si bocah cantik itu makin membuat Magma bahagia. Bukankah semua akan menjadi lebih sempurna ketika kita bisa saling memahami dan saling melengkapi ?. "Boleh kuminta sedikit hangat yang terbias dari langit diatas bukit kecil itu Reca..? " " Hangat yang kau kirimkan ..itulah yang buat langit disini  menjadi hangat ..Magma" Rasanya tidak ada yang salah ketika Magma mulai merenda hari-hari indahnya.Ditengah kegalauan yang acapkali mengusik hatinya. Ketika semuanya nyaris kepada suatu titik kejenuhan yang mematikan segala rasa yang ada. Kehadiran Reca telah mengubah segalanya. Hati yang indah akan membuat kita melihat segalanya begitu indah. Tak kau tulispun......... semuanya telah tergambar disenyuman matahari pagi getarnya telah tersampaikan lewat nyanyian burung pagi semua menyatu dalam syimponi harmoni hati Sungguh.......sebuah tahta hati telah diletakkan pada tempatnya.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun