Mohon tunggu...
Wahyu Wardani
Wahyu Wardani Mohon Tunggu... Pns - seorang PNS yang mencoba menikmati perjalanan dimanapun ditempatkan

menjadilah indah , maka engkau akan melihat semuanya menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Si Cantik Pink yang Sarat Manfaat

5 Juli 2010   13:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:05 2227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Satu-satunya yang kubeli dari jalan-jalanku minggu pagi di simpang lima kemarin adalah sebuah tanaman yang didaerah saya diberi nama parijotho, tanaman yang barangkali kurang menarik bagi orang lain tetapi menjadi begitu istimewa dimata saya. [caption id="attachment_186052" align="alignleft" width="238" caption="si cantik pink yang ranum menggoda (dok.pri)"][/caption] Parijotho termasuk dalam kelompok medinilla speciosa , tanaman berkeping dua ini tumbuh baik didaerah lereng-lereng pegunungan dengan ketinggian sekitar 810 m sampai 2.300 m dpl, berbunga sekitar bulan nopember sampai januari  dan berbuah  sekitar bulan maret - Mei sehingga pada bulan-bulan inilah saat yang tepat buat memanen buah ini. Ketertarikan saya pada tanaman ini terlebih pada sebuah rasa penasaran , karena buah parijotho yang berwarna pink cantik ini menjadi " buah keramat " bagi ibu , buah yang menjadi buah wajib yang harus dimakan disaat kami anak-anak perempuannya mengandung.Karena ibu juga melakukan hal yang sama , yaitu memakan buah parijotho ini saat ibu mengandung kami.Konon khasiat buah ini menurut ibu akan membuat anak-anak yang terlahir nantinya bersih dan cantik/tampan..heheheheh.. Tapi menurut saya ada sisi menarik lainnya  , mungkin  karena tanaman ini tumbuh bagus dilereng Gunung Muria didaerah Kudus, dimana disana terdapat juga makam Sunan Muria.Jadi kedatangan disana tidak semata-mata mencari buah parijhoto tapi juga   berziarah kemakam Sunan Muria, meski  jujur saya juga belum pernah makan buah ini saat mengandung, karena alasan tempat yang cukup jauh dan juga tak  ada yang jadi sukarelawan buat mengambilkan saya buah cantik  ini  he..he. Rasa penasaran saya terpuasi karena sekarang saya sudah miliki tanaman ini.Sungguh  tak menyangka tanaman ini saya dapatkan dengan harga yang cukup murah Rp.10.000,- sebuah harga yang tak lebih mahal dari harga semangkuk bakso, sebuah harga yang sanggup memuaskan rasa penasaran akan tanaman ini yang dulu konon hanya bisa didapat dilereng Gunung Muria itu. Rasa penasaranpun tak berhenti sampai disini,mengapa buah ini sampai dipercaya dapat menjadikan sang jabang bayi dalam kandungan nantinya terlahir dengan kulit bersih bahkan cantik/tampan ? hasil pencarian menorehkan  sebuah catatan bahwa ternyata buah dan daun dari tanaman ini baik dalam keadaan segar maupun dikeringkan merupakan anti bakteri , menjadi obat sariawan dan juga anti radang dengan komposisi sebagai berikut : 1. Obat sariawan            : buah segar sebanyak 5 gram, tumbuk halus larutkan dengan air matang,     digunakan untuk berkumur , sisanya diminum. 2. Obat diare                  : daun segar 20 gram , cuci rebus dengan 400 ml air biarkan sampai mendidih , saring ,diminum pagi dan sore. Kandungan kimia yang ada pada daun dan buah parijotho ini adalah saponin dan kardenolin, sedangkan buahnya juga mengandung flavonoid dan daunnya mengandung tanin. Lhoh.... terus apa keterkaitan dengan keyakinan bahwa saat mengandung sangat baik bagi perempuan buat makan buah cantik ini ?.... yang jelas buah ini rasanya segar sehingga rasanya pas buat perempuan yang sedang ngidam....heheheheheehe.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun