Mohon tunggu...
Wahyu Wardani
Wahyu Wardani Mohon Tunggu... Pns - seorang PNS yang mencoba menikmati perjalanan dimanapun ditempatkan

menjadilah indah , maka engkau akan melihat semuanya menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berburu Bangunan Bersejarah di Kota Semarang (1)

6 Januari 2011   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdoa siang tak kelewat terik dan juga tidak hujan...siang ini berencana mencari jejak-jejak bangunan-bangunan bersejarah di Kota Semarang. Adalah sebuah kebetulan yang indah bahwa aku bisa sekaligus mengantar bungsuku memenuhi tugas sekolahnya. [caption id="attachment_83592" align="alignleft" width="225" caption="masjid Kulitan ditengah padatnya penduduk"][/caption] Bangunan pertama yang aku kunjungi adalah sebuah Masjid disebuah kampung yang bernama Kulitan.Sebuah kampung yang terletak di Jalan MT.Haryono Semarang atau lebih populer dengan nama Jalan Mataram.Cukup heran juga apa yang istimewa dari Masjid yang biasa saja disebuah kampung padat penduduk seperti ini, hingga Masjid ini menjadi salah satu bangunan bersejarah bagi kota Semarang. Masjid ini awalnya adalah sebuah mushola berbentuk panggung. Didirikan sejak jaman penjajahan Belanda oleh orang terkaya pada waktu itu yaitu Tasripin. Didirikannya masjid ini dimaksudkan sebagai tempat ibadah bagi buruh-buruh yang bekerja pada Tasripin, yang saat itu berdagang kulit . Kulit-kulit ini bahkan dijual kepada belanda saat itu dan dibawa sampai kenegeri Belanda. Seiring dengan berkembangnya waktu dan karena kebutuhan , mushola inipun dipugar menjadi sebuah masjid sehingga fungsinya menjadi lebih luas. Terjawab sudah  mengapa Masjid ini  menjadi istimewa dan  menjadi salah satu bangunan bersejarah di kota Semarang.......karena pendirinya adalah orang terkaya di kota semarang saat itu. Nama kampung Kulitan juga diambil dari usaha Tasripin saat itu . Sampai sekarang masih  banyak keluarga dan keturunan Tasripin yang tinggal disekitar daerah ini. Dari kampung kulitan akupun meluncur kesebuah klenteng yang berada di daerah gang lombok. Sebuah kompleks [caption id="attachment_83596" align="alignright" width="300" caption="salah satu ruang tempat sembahyang"]

12942999221943449515
12942999221943449515
[/caption] pecinan di Kota Semarang. Sebuah tempat yang nyaris berisi bangunan-bangunan kuno. Berada dekat dengan Kota lama dan sebuah pasar yang pernah menjadi pasar termegah di Asia...Pasar Johar namanya. Klenteng ini bernama Tay Kak Sie yang dalam bahasa cinanya berarti kesadaran ,berdiri pada abad 18 sekitar tahun 1771-1772 , merupakan klenteng terbesar dan terlengkap.Merupakan tempat ibadah dari Tridarma : Khong Hu CU , Budha  dan Taoisme. Dalam perkembangannya klenteng ini pernah mengalami pemugaran pada Tahun 1845 atas sumbangan masyarakat, dimana pada tahun yang sama sekaligus didirikan  Kong Tik Su ( rumah abu ) yang berada  persis disebelah klenteng ini. Karena Berada persis ditepian kali Semarang memungkinkan dibuatnya replika kapal Cheng Ho pada bulan Agustus 2007 . [caption id="attachment_83599" align="alignleft" width="249" caption="bergaya diatas replika kapal Cheng Ho"]
1294300383770414058
1294300383770414058
[/caption] Ada yang menarik  ternyata klenteng ini dulunya  berdiri diatas kebun lombok, itulah sebabnya mengapa dinamakan gang lombok. Meski telah melewati 4 jaman , klenteng ini masih beridri megah diantara hiruk pikuknya kepadatan sekitarnya. Semarang dengan segala keunikannya menyimpan banyak sekali bangunan-bangunan dengan aritektur yang sangat menarik. Dilain waktu barangkali aku akan berkesempatan buat berburu lagi bangunan-bangunan  bersejarah yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun