Mohon tunggu...
Wahyu Wardani
Wahyu Wardani Mohon Tunggu... Pns - seorang PNS yang mencoba menikmati perjalanan dimanapun ditempatkan

menjadilah indah , maka engkau akan melihat semuanya menjadi indah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anthurium Emak....

30 Maret 2011   04:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:18 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir - akhir ini pak Kep.Sek  Yula jadi bingung dengan kebiasaan emak yang baru. Setiap pagi  asyik memandangi tanaman-tanaman anthuriumnya . Emak memang rajin merawat tanaman-tanaman dihalaman rumah itu ,meski  halaman itu tak luas tapi cukup buat sekedar melampiaskan hobby emak buat berkebun. Tak pernah pak  Kep.sek melihat satu helai daun kuningpun di tanaman emak. Bahkan dia sempat berpikir kalaupun ada sehelai daun yang hilang pasti emak tahu..hahahaha. Karena hal ini sudah berlangsung beberapa hari, tentu saja cukup membuat pak Kep.sek jadi khawatir juga. [caption id="attachment_98450" align="alignright" width="314" caption="dok.pri emak"][/caption] Duh......jangan-jangan ada yang agak mengganggu kejiwaan emak ..... ( welah kelewatan banget sih nih anak..masa emak sendiri dituduh sakit jiwa.......kwalat dah ). Maka disuatu sore yang gerimis, ditemani segelas cappucino  dan sepiring singkong rebus , pak Kep.Sek Yula mencoba mengajak emak bicara. " Gak capek mak.....hari ini Yul  lihat emak banyak sekali yang dikerjakan" pak Kep.Sek. mencoba membuka percakapan dengan emak. " enggaklah  Yul..kan itu memang kerjaan emak " " Emak sehat kan ? " " Alhamdulillah sehat Yul..tapi..eh..koq tumben-tumbennya kamu tanya emak dengan pertanyaan aneh yang enggak biasanya ? " " Waduh..emak..masa.. sih..kan biasa kalau aku menanyakan kesehatan emak " " iya..sih..tapi gayamu itu lho..gak seperti biasanya...emak gak bisa kamu bohongi Yul..wong kamu itu anak emak koq " Wallah koq jadi emak yang menginterogasi pak Kep.Sek. [caption id="attachment_98451" align="alignleft" width="300" caption="masih punya emak"]

1301460797180476383
1301460797180476383
[/caption] " Maaf mak...akhir-akhir ini Yul lihat emak asyik sekali dengan anthurium anthurium emak ... ehm..ada sesuatu dengan tanaman itu mak ? " Tuh dia Yul yang mau emak omongin ke kamu. beberapa hari yang lalu waktu emak belanja..emak lihat ada mobil keren banget. ..ehm..apaya namanya . ya...ce er ve..gitulah " "Terus apa hubungannya mobil itu dengan emak dan tanaman emak ? " Emak lagi bermimpi yul...coba kalau tanaman anthurium harganya semahal dulu.....duh Yul...bayangkan.. emak bisa punya duit banyak terus bisa beliin mobil buat kamu , jadi kamu tak harus naik sepeda ke sekolah " Ada sesuatu yang bergejolak lembut di hati pak kep.sek ...sungguh emak ternyata begitu sangat menyayanginya. Setiap hari mengurusnya. Mencucikan pakaian. Memasak dan mengurus segala keperluan rumah. Dan semua dilakukannya dengan ikhlas . Kata emak sih..itu adalah salah satu ekspresi rasa sayangnya kepada pak Kep.Sek. " Terimakasih..mak...tapi yul sudah cukup bahagia dengan semua yang Yul punya koq...naik sepeda kan malah sehat mak..coba saja sekarang dikota-kota sampai ada car free day segala " " apa itu yul ....car free day ? " tanya emak polos dengan pengucapan yang belepotan " ya....pada hari itu..orang- orang tidak boleh naik segala kendaraan bermotor......hanya boleh naik sepeda " " Tapi Yul..emak tetap ingin suatu hari melihatmu naik mobil ce er ve " Adzan magrib menggema. Obrolan sore itu disudahi. Pak Kep.Sek.sempat senyum-senyum juga dengan mimpi emak. Betapa tidak .....jangankan buat beli mobil CRV buat kredit motor saja pak Kep.Sek masih berpikir. Dan bayangan Bu Ketan  di sekolahnya begitu saja berkelebat. Sudah beberapa tahun ini gajinya tidak pernah naik. Padahal gaji guru negeri tiap tahun naik...........alamak......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun