Akhir - akhir ini pak Kep.Sek Yula jadi bingung dengan kebiasaan emak yang baru. Setiap pagi asyik memandangi tanaman-tanaman anthuriumnya . Emak memang rajin merawat tanaman-tanaman dihalaman rumah itu ,meski halaman itu tak luas tapi cukup buat sekedar melampiaskan hobby emak buat berkebun. Tak pernah pak Kep.sek melihat satu helai daun kuningpun di tanaman emak. Bahkan dia sempat berpikir kalaupun ada sehelai daun yang hilang pasti emak tahu..hahahaha. Karena hal ini sudah berlangsung beberapa hari, tentu saja cukup membuat pak Kep.sek jadi khawatir juga. [caption id="attachment_98450" align="alignright" width="314" caption="dok.pri emak"][/caption] Duh......jangan-jangan ada yang agak mengganggu kejiwaan emak ..... ( welah kelewatan banget sih nih anak..masa emak sendiri dituduh sakit jiwa.......kwalat dah ). Maka disuatu sore yang gerimis, ditemani segelas cappucino dan sepiring singkong rebus , pak Kep.Sek Yula mencoba mengajak emak bicara. " Gak capek mak.....hari ini Yul lihat emak banyak sekali yang dikerjakan" pak Kep.Sek. mencoba membuka percakapan dengan emak. " enggaklah Yul..kan itu memang kerjaan emak " " Emak sehat kan ? " " Alhamdulillah sehat Yul..tapi..eh..koq tumben-tumbennya kamu tanya emak dengan pertanyaan aneh yang enggak biasanya ? " " Waduh..emak..masa.. sih..kan biasa kalau aku menanyakan kesehatan emak " " iya..sih..tapi gayamu itu lho..gak seperti biasanya...emak gak bisa kamu bohongi Yul..wong kamu itu anak emak koq " Wallah koq jadi emak yang menginterogasi pak Kep.Sek. [caption id="attachment_98451" align="alignleft" width="300" caption="masih punya emak"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H