Mohon tunggu...
Cinta Negriku
Cinta Negriku Mohon Tunggu... -

saya adalah pecinta NKRI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pentingnya Menjaga Komitmen Politik

6 Maret 2014   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13940918551078255267

[caption id="attachment_315463" align="aligncenter" width="300" caption="foto: internet/istimewa"][/caption]

Dalam hubungan apapun, menjaga komitmen adalah sebuah keharusan, meskipun sulit dilakukan. Apalagi dalam sebuah hubungan politik, komitmen sering dijadikan sebagai syarat yang ‘diwajibkan’ dalam membangun kerjasama. Namun karena dunia politik penuh dengan kepentingan dan intrik-intrik, menjaga komitmen adalah sesuatu yang sangat susah dilakukan. Banyak komitmen yang terlanggar, karena masing-masing parpol yang terlibat ‘hubungan kerjasama’ memiliki kepentingan (yang mengarah kepada kekuasaan dan politik praktis).

Jika kita mengaca pada kondisi perpolitikan yang ada saat ini, sangat jarang menemukan partai politik yang memegang teguh komitmen dalam konteks ‘kerjasama politik’. Sebagai contoh adalah apa yang terjadi pada sekretariat gabungan (setgab) parpol pendukung pemerintah. Selalu ada upaya-upaya menciderai komitmen politik. Tolok ukurnya adalah beberapa kasus, diantaranya pengurangan subsidi BBM(kenaikan harga BBM) dan Bank Century, dimana sejumlah partai koalisi justeru memilih menjadi lawan pemerintah.

Baru-baru ini, koalisi juga terancam terpecah dengan adanya wacana untuk memakzulkan Wapres Boediono. Untuk kai kesekian, komitmen ‘kerjasama politik’ diantara parpol pendukung koalisi diuji. Partai Demokrat sudah pasti akan tetap pada posisinya sebagai pemerintah dan pasti akan sekuat tenaga mempertahankan Boediono. Untungnya Demokrat memiliki teman koalisi yang cukup loyal, yaitu PAN.

Dari sejumlah partai koalisi, PAN bisa dibilang sebagai salah satu yang loyal kepada pemerintah. Dalam beberapa kasus, seperti kenaikan BBM dan Bank Century, PAN berhasil menunjukkan komitmennya sebagai partai koalisi. Termasuk juga soal wacana pemakzulan Boediono. Bahkan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sendiri yang menjamin bahwa partainya tidak akan ikut dalam wacana pemakzulan Boediono. Pernyataan Hatta itu sekaligus menegaskan komitmen PAN dan mengklarifikasi adanya kabar yang beredar bahwa sejumlah anggota Fraksi PAN di DPR mendukung  wacana pemakzulan Boediono.

Sebagai partai yang selalu menjaga komitmen untuk berada di belakang pemerintah, pernyataan Hatta ini bisa menjadi jawaban dari pertanyaan sejumlah pihak mengenai posisi PAN dalam wacana pemakzulan Boediono. Meskipun komitmen tersebut mengandung resiko, namun langkah yang diambil Hatta dan PAN tentunya patut diapresiasi.

Lepas dari apakah komitmen tersebut bertentangan dengan apa yang terjadi di masyarakat, namun PAN mampu menunjukkan keteguhan hati dan sikap, serta keteguhan terhadap sebuah pilihan. Saat komitmen tidak lagi menjadi sesuatu yang penting bagi parpol lain, PAN masih tetap menjaganya.

Kalau boleh berandai-andai, jika sikap dan komitmen yang dimiliki PAN ini juga dilakukan oleh partai lain, seperti Golkar, PKS, PPP dan PKB, tentunya akan terjadi sinergi yang luar biasa. Sinergi itu saja akan menghasilkan pemerintahan yang kuat. Output dari pemerintahan yang kuat adalah terselenggaranya berbagai kebijakan pro rakyat.

Parpol koalisi lain juga bisa belajar dari PAN tentang bagaimana pentingnya menjaga komitmen politik. Berdasarkan filosofi, siapa pun yang pandai memegang komitmen, dia adalah orang yang bisa dipercaya dan teguh dalam membela sesuatu yang diyakini benar. (***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun