Mohon tunggu...
YusrilEka
YusrilEka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Tertarik dengan konten teknologi dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sense of Place dan Ekonomi Kreatif di Air Terjun Tumpak Sewu: Merangkai Keindahan Alam dengan Potensi Lokal

15 November 2024   07:30 Diperbarui: 15 November 2024   14:36 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan alam Air Terjun Tumpak Sewu (Sumber : royaletravel.co.id)

Air Terjun Tumpak Sewu, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, merupakan salah satu destinasi wisata yang dikenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan. Dijuluki "Niagara versi Indonesia," air terjun ini terkenal karena memiliki bentuk yang unik: air terjun yang menyerupai tirai panjang dengan aliran air yang jatuh dari ketinggian sekitar 120 meter. Tempat ini bukan hanya destinasi wisata alam tetapi juga area dengan potensi ekonomi kreatif yang besar. Salah satu kunci keberhasilannya terletak pada sense of place atau rasa keterikatan yang kuat antara keunikan lokasi dengan aktivitas ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan di sekitar Air Terjun Tumpak Sewu.

Sense of Place: Menciptakan Identitas Lokal yang Kuat

Sense of place adalah konsep yang merujuk pada keterkaitan emosional, sosial, dan budaya antara manusia dan tempat tertentu. Di Air Terjun Tumpak Sewu, sense of place ini diwujudkan dalam bentuk alam yang ikonis, kehidupan masyarakat sekitar, serta kekayaan tradisi dan kearifan lokal yang bisa diolah menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan. Keindahan Air Terjun Tumpak Sewu tidak hanya berasal dari keunikan bentuk dan debit airnya, tetapi juga dari suasana alam sekitarnya yang asri, seperti pepohonan rindang dan hutan tropis yang menambah kesan magis pada tempat ini. Sense of place di sini menjadi semakin kuat karena masyarakat sekitar turut menjaga dan memanfaatkan potensi alam tanpa merusak lingkungan.

Sense of place di Tumpak Sewu menawarkan pengalaman yang mengesankan bagi pengunjung, yang tidak hanya datang untuk melihat air terjun, tetapi juga untuk merasakan suasana, aroma, dan suara alam yang khas. Pengalaman ini menjadi elemen penting dalam pengembangan ekonomi kreatif, di mana daya tarik utama tidak sekadar berbasis visual, tetapi juga menciptakan ikatan emosional bagi pengunjung yang ingin merasakan keunikan tersebut secara langsung.

Potensi Ekonomi Kreatif di Sekitar Air Terjun Tumpak Sewu

Pengembangan ekonomi kreatif di kawasan Tumpak Sewu dapat membawa dampak positif bagi perekonomian lokal sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan sense of place, ekonomi kreatif di sini bisa berfokus pada beberapa bidang yang relevan dengan karakteristik dan budaya setempat. Berikut beberapa potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan di Air Terjun Tumpak Sewu:

  1. Kerajinan dan Suvenir Khas
    Penduduk sekitar dapat mengembangkan berbagai jenis kerajinan yang terinspirasi dari keindahan Air Terjun Tumpak Sewu dan alam sekitarnya. Misalnya, pembuatan gantungan kunci, miniatur air terjun, atau lukisan yang menggambarkan pemandangan alam tersebut. Kerajinan tangan ini tidak hanya menciptakan nilai tambah bagi wisatawan tetapi juga memberi kesempatan kepada pengrajin lokal untuk mempromosikan budaya dan kearifan lokal.

  2. Fotografi dan Seni Visual
    Keindahan Tumpak Sewu memberikan peluang besar bagi pengembangan seni fotografi dan lukisan. Lanskap air terjun yang dramatis serta suasana alamnya yang khas menjadi latar yang menarik bagi fotografer dan seniman. Wisatawan juga dapat mengikuti workshop atau kelas singkat tentang fotografi alam atau melukis pemandangan yang disediakan oleh pelaku ekonomi kreatif lokal, sehingga memberi nilai tambah pada pengalaman mereka di Tumpak Sewu.

  3. Kuliner Tradisional dan Produk Olahan Lokal
    Wisata kuliner menjadi salah satu daya tarik yang dapat dikembangkan di kawasan ini. Masyarakat lokal dapat menyajikan makanan khas Jawa Timur yang otentik, seperti nasi jagung, sambal terasi, atau kopi lokal yang disajikan dengan cara tradisional. Produk olahan lokal seperti madu hutan, keripik buah, atau kopi bisa menjadi suvenir kuliner yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan.

  4. Wisata Edukasi dan Ekowisata
    Keunikan ekosistem di sekitar Air Terjun Tumpak Sewu dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata dan wisata edukasi. Misalnya, dengan mengadakan tur pemandu yang menjelaskan flora dan fauna setempat, atau mengenalkan wisatawan pada upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat. Edukasi ini tidak hanya memberi wawasan baru kepada wisatawan, tetapi juga memberikan pendapatan tambahan kepada masyarakat lokal.

  5. Kriya dan Seni Pertunjukan Tradisional
    Seni pertunjukan seperti tari dan musik tradisional Jawa Timur dapat menjadi bagian dari daya tarik wisata di Tumpak Sewu. Pertunjukan budaya, baik dalam bentuk musik, tari, atau seni pertunjukan lainnya, dapat diadakan pada momen-momen tertentu sebagai cara untuk mempromosikan budaya lokal sekaligus menarik minat wisatawan yang ingin menikmati keunikan budaya setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun