Mohon tunggu...
Cindy Zafira Kasaya
Cindy Zafira Kasaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Keberagaman Tradisi Antarbudaya selama Lebaran di Perkotaan

6 Mei 2022   22:14 Diperbarui: 12 Mei 2022   10:50 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mutiara: memakai hoodieCindy: memakai baju hitam bergaris (dokpri)

Mutiara: memakai hoodieCindy: memakai baju hitam bergaris (dokpri)
Mutiara: memakai hoodieCindy: memakai baju hitam bergaris (dokpri)

Dua hari kemudian, yaitu pada tanggal 4 Mei 2022 pukul 13:00 WIB, saya dan 4 orang teman dekat, berkumpul untuk merayakan Lebaran bersama. Kami berkumpul ke kediaman salah satu teman saya yang bernama Mutiara. Saya dan Mutiara berbincang-bincang santai sekaligus menunggu teman-teman yang lain datang. Saat teman-teman yang lain sudah tiba, kami langsung makan hidangan yang sudah disediakan dan kami pun berbincang-bincang tentang tradisi Lebaran dalam keluarga masing-masing. Saya pun bertanya kepada Mutiara,

"Lu sama Ibu, Ayah, Adik, kalo lebaran ga ngumpul ke rumah sodara mut?"

"Iya ke rumah sodara gua di deket sini. Karena keluarga gua betawi kan.  Dan walaupun ga wajib tapi selalu ke rumah saudara ortu paling tua, karena itu tradisi kita. Terus juga keluarga gua jarang kumpul, sekalinya ngumpul lebaran kan cuma makan sama ngobrol doang. Makanya lebih enak kalo semua pada dateng sih." 

kemudian kami melanjutkan bincang-bincang sekaligus makan bersama. Percakapan kami ini selesai hingga malam hari menjelang waktu pulang. Sebelum pulang pun, kami berlima mengabadikan momen dengan mengambil gambar bersama-sama. 

Analisis

Dinamika dan tradisi Lebaran dari pihak keluarga besar Ibu saya, terlihat sangat kontras apabila dibandingkan dengan tradisi dan dinamika dari keluarga besar Ayah. Dikarenakan Ayah saya datang dari keluarga yang memiliki moral budaya Jawa yang masih dilaksanakan dan dihormati hingga saat ini. Dari segi berperilaku, cara berbicara, serta runtutan kegiatan yang sangat diperhatikan dan ditaati. Sementara, apabila mengunjungi keluarga dari pihak Ibu, kami hanya bersilaturahmi dan tidak melakukan tradisi atau mengikuti tata krama tertentu. Tidak lupa juga, tradisi lebaran bersama teman yang tidak mengikuti batasan budaya tertentu maupun tradisi yang mengikat dan hanya mementingkan kenyamanan semua orang dalam lingkarang pertemanan tersebut.

Dari tradisi-tradisi lebaran yang berbeda-beda, dapat dikaitkan dengan pendapat dari Mary Jane Collier, bahwa banyak kelompok yang membentuk sistem budayanya sendiri (Basuni, 2020). Sehingga memungkinkan bagi kelompok tersebut untuk menentukan tradisi sesuai keinginan para anggotanya. Geografis juga berperan penting dalam pembentukan budaya, seperti apabila seseorang tinggal di daerah pedesaan yang belum terlalu dipengaruhi oleh globalisasi, akan memiliki tradisi yang lebih kental. Dibandingkan dengan seseorang yang tinggal didaerah perkotaan akan menerima pengaruh globalisasi, serta dipengaruhi oleh efek asimilasi maupun akulturasi, menyebabkan nilai-nilai budaya asal orang tersebut akan perlahan-lahan berubah seiring berjalannya waktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun