Mohon tunggu...
KKN Desa Jatiroto
KKN Desa Jatiroto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Update mingguan Kelompok 129 KKN Kolaboratif #3 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Penanganan Stunting di Jember: Kader Posyandu Desa Jatiroto Lakukan Kunjungan ke Rumah Warga yang Tidak Mau Hadir

27 Juli 2024   17:00 Diperbarui: 27 Juli 2024   17:35 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

JEMBER -- Stunting merupakan permasalahan yang sangat pelik dalam masyarakat. Banyak faktor yang mendorong angka stunting semakin tinggi, salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Jika ditelusuri lebih lanjut, rendahnya kesadaran ini disebabkan karena kurangnya edukasi serta permasalahan ekonomi yang bervariasi.

Di Jember sendiri, permasalahan stunting masih belum tuntas sepenuhnya. Dilansir dari laman web Diskominfo Jawa Timur, angka stunting di Jember mencapai angka 35,9 persen. Angka yang cukup tinggi dan memerlukan penanganan khusus, baik dari pemerintah maupun masyarakat.

KKN Kolaboratif #3 Kabupaten Jember memberikan dorongan pada upaya-upaya penanganan stunting melalui "Program Pendampingan Keluarga dalam Percepatan Pencegahan dan Menurunkan Stunting". Kelompok 129 KKN Kolaboratif #3 diterjunkan di Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, Jember. Anggota yang asalnya dari Universitas Jember, Universitas Islam Jember, Politeknik Negeri Jember, Institut Teknologi dan Sains Mandala Jember, Universitas Islam Negeri Kyai Haji Achmad Siddiq Jember, Universitas dr. Soebandi, dan Universitas Al Falah Assuniyah membawa misi untuk membantu dalam pencegahan stunting di desa tersebut.

Pada Rabu (24/07/2024) bertempat di salah satu kader, digelar Posyandu untuk memantau serta sebagai tempat konsultasi bagi ibu hamil, menyusui, dan bayi maupun balita. Kegiatan ini dimulai dari pukul sembilan pagi hingga dua belas siang. Selain didampingi oleh beberapa kader, terdapat seorang perawat dan bidan juga.

Kegiatan pelayanan di posyandu dilaksanakan sebulan sekali di setiap dusun Desa Jatiroto. Sebanyak enam mahasiswa KKN Kolaboratif #3 ikut membantu dalam pelayanan kesehatan di posyandu. Mulai dari penimbangan berat badan, mengukur tinggi badan, pembagian vitamin, dan makanan penunjang untuk bayi dan balita, serta ibu hamil.

Sangat disayangkan, ibu hamil maupun ibu yang memiliki balita hanya sedikit yang datang. Padahal, pemeriksaan ibu hamil dan bayi maupun balita sangat penting untuk pemantauan kesehatan dan pencegahan stunting sejak dini. Wulan, salah satu perawat mengatakan bahwa di posyandu ini memang sedikit yang datang, sekitar 50 hingga 60 persen.

"Iya, Mbak, di sini kesadaran masyarakatnya masih rendah. Misalkan datang semua, bisa sampai 70 orang, tapi ini nggak sampai setengahnya," tutur wanita berkerudung merah muda.

Upaya untuk menjangkau ibu-ibu agar tetap berada dalam pantauan tenaga kesehatan, kader posyandu melakukan kunjungan ke rumah-rumah. Salah satu mahasiswa KKN Kolaboratif ikut membantu dalam kunjungan ke beberapa rumah warga. Respons mereka beragam, ada yang memang belum mengetahui dan bersemangat berangkat ke posyandu, ada pula yang bersikap dingin atau beralasan tidak diperbolehkan keluarganya.

Dalam wawancara, Bidan yang menangani ibu hamil mengatakan bahwa banyaknya pernikahan dini juga mendorong banyaknya hamil muda. Selain itu, masih banyak juga wanita berusia di atas 35 tahun yang hamil. Hal tersebut memerlukan perhatian khusus terkait kesehatan dan pemenuhan nutrisi ibu dan janin.

"Kalau di sini, kita selalu memberi edukasi makanan yang tinggi protein untuk mencegah stunting. Kalau makanan yang kita sediakan di posyandu biasanya bubur kacang hijau, roti, susu, dan lain sebagainya. Itu juga upaya untuk menunjang pemenuhan gizi," pungkasnya. []

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun