PMM (Pengabdian Mahasiswa untuk Masyarakat) memiliki mekanisme yang hampir sama seperti KKN. Program ini diambil oleh mahasiswa UMM untuk menggantikan KKN. Program kerjanya pun beragam dengan objek yang beragam pula, seperti masyarakat desa, UMKM, sampai sekolah serta panti asuhan. Kelompok 26 dari gelombang 3 PMM ini tengah melakukan program kerja pada salah satu UMKM "Waroeng Mak Joe" dengan membantu membuatkan kerangka pencatatan keuangan sederhana pada software microsoft excel.
Alasan kelompok memilih pencatatan adalah karena pencatatan sangat sederhana dibandingkan dengan pembukuan. Ditambah faktor UMKM yang tidak memiliki SDM memadai serta cashflow yang tidak sebanyak itu sehingga memerlukan pencatatan rinci itulah yang membuat kelompok memilih pencatatan. Software yang dipilih kelompok juga merupakan software sederhana yang diakses melalui handphone saja bisa. Sehingga tidak memerlukan skill yang susah.
Pencatatan keuangan ini penting untuk mengetahui cashflow UMKM saat operasional, sehingga dapat dikontrol mengnai pengeluarannya. Selain itu bisa digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan untuk keberlangsungan bisnis yang lebih baik. Melalui pencatatan ini diharapkan UMKM mampu membuat perkiraan pembelian bahan baku supaya tidak sampai busuk dan akhirnya terbuang.
Untuk mempermudah UMKM dalam melakukan input data, kelompok telah melakukan desain sedemikian rupa sehingga umkm tinggal memasukkan harga serta keterangannya. Setelahnya langsung dapat terakumulasi hingga saldo/keuntungan akhir. Desain dibuat per sheet dengan ketentuan bulanan. Dengan masing-masing sheet telah terhubung.
Pencatatan ini butuh kekonsistenan dari pihak UMKM juga. Jadi sebisa mungkin kami menghimbau untuk selalu memisah keperluan rumah tangga dengan toko. Selain itu penyimpanan nota juga akan mendukung keperluan pencatatan. Hal ini akan sangat membantu saat UMKM telah berkembang dan diharuskan untuk membayar pajak.
Saat pembimbingan input data, UMKM tidak mengalami kesusahan yang berarti. Dikarenakan UMKM sebelumnya telah melakukannya tetai secara manual. Pencatatan terakhir dilakukan saat 2019 "masa sebelum COVID-19". Alasan sampai sekarang tidak dilakukan pencatatan adalah penjualan yang sangat anjlok dari sebelumnya. Itulah tujuan PMM ini selain membatu operasional, juga meningkatkan branding UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H