Menurut wikipedia Penyakit coronacirus 2019 ( Covid19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS -- COV -- 2). Penyakit ini pertama kali di identifikasi pada bulan Desember 2019 di Wuhan, Ibu kota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global mengakibatkan pandemi corona virus 2019-20 yang sedang berlangsung. Gejala umum dari penyakit ini yaitu demam, batuk dan sesak napas. Gejala lain mungkin termasuk kelelahan, nyeri otot, diare , sakit tenggorokan , kehilangan bau dan sakit perut. Pada 6 April 2020 lebih dari 1,34 juta kasus teah dilaporkan dari 200 negara dan wilayah mengakibatkan lebih dari 76.000 kematian dan lebih dari 276.000 orang telah pulih. Virus ini terutama dapat menyebar selama kontak dekat dan oleh tetesan kecil yang dihasilkan ketika mereka beriteraksi batuk,bersin dan berbicara.
Selain memiliki dampak besar terhadap banyaknya kasus kematian, corona virus juga sangat berdampak terhadap dunia pendidikan salah satunya yang terjadi terhadap mahasiswa di Universitas Malikussaleh. Berdasarkan survey yang telah saya lakukan melalui laman https://docs.google.com/forms sebanyak 175 mahasiswa unimal telah mengisi kuisioner tersebut. Kuisioner ini diikuti oleh beberapa prodi diantaranya Teknik sipil sebanyak 89 orang, Prodi Manajemen 9 orang, Prodi Teknik Industri 5 orang, Prodi  Tekik Mesin 3 orang, Prodi  Teknik Informatika 11 orang, Prodi lmu Hukum 4 orang , Prodi  Kedokteran 2 orang, Prodi Psikologi 5 orang, Prodi Arsitektur 2 orang, Prodi  Agroekoteknologi 6 orang , Prodi Ekonomi Syariah 3 orang, Prodi Teknik Kimia 12 orang , Prodi Sistem Informasi 5 orang, Prodi Ilmu komunikasi 6 orang, Prodi Ilmu kelautan 1 orang, Prodi Pendidikan matematika 2 orang , Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia 2 orang, Administrasi publik 2 orang, Eonomi Pembangunan 1 orang , Prodi Agribisnis 1 orang dan Prodi Akuntsi 2 orang.
Bagaimana tanggapan mereka mengetahui perkuliahan diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19? Sebanyak 34,7 % atau 61 orang siswa mengungkapkan rasa kecewa karna perkuliahan yang tiba-tiba diliburkan hal ini berkaitan dengan pembayaran uang kuliah tunggal yang dirasa sia-sia karena perkuliahan yang dianggap sangat tidak produktif, merasa dirugikan karena harus dipulangkan dari tempat magang, menghambat penelitian bagi mahasiswa akhir dan proses konsul skripsi yang dianggap tidak efektif. Namun ada beberapa mahasiwa yang mengungkapkan rasa senang karena kuliah diliburkan salah satu alasannya yaitu dengan adanya libur perkuliahan ini mereka dapat bertemu dengan keluarga. Salah Seorang mahasiwa mengungkapkan bahwa hal ini juga dapat berdampak baik karena dapat memutus rantai penyebaran covid-19. Tidak hanya mengungkapkan rasa kecewa, rasa senang  dari diliburkannya perkuliahan di Universitas malikussaleh  bahkan sebanyak 30,7 % atau sebanyak 54 orang bahkan mengganggap ini biasa saja tidak merasa kecewa ataupun tidak merasa senang akan adanya libur panjang karena Covid-19 ini.
Dengan adanya libur panjang akibat dari wabah virus corona maka Universitas Malikussaleh menerapkan sistem pembelajaran online, menanggapi hal ini bahkan sebanyak 69.5 % atau sebanyak 121 mhasiswa mengganggap hal ini membuat mereka tidak memahami pelajaran selama perkuliahan karena tidak sesuai dengan suasana kelas yang biasanya, terbatasnya waktu dan terkadang terjadi hal yang tidak kondusif selama pelajaran berlangsung tentu saja hal ini tak lepas dari jaringan internet. Kendati demikian tak sedikit juga mahasiswa yang merasa setuju dengan adanya perkuliahan online sebanyak 4 % atau 7 orang mahasiswa mengungkapkan bahwa mereka baik-baik saja dengan perkuliahan onliene karena mereka dapat melakukan perkuliahan dengan santai dirumah.
Sebanyak 41,6 % atau 72 orang mahasiswa mengungkapkan perkuliahan online kurang sesuai dengan ekpspektasi mereka bahkan sebanyak 38,7 % atau sebnyak 67 mahasiswa mengungkapkan hal ini sangat "tidak sesuai", lalu apa saja yang menjadi kendala mahaiswa dengan adanya sistem perkuliahan online ini? Sebanyak 76 siswa menyebutkan bahwa jaringan internet yang tidak stabil menyebabkan terjadinya kendala dalam perkuliahan online ini, dan 118 mahasiswa juga setuju salah satu hal yang menjadi kendala adalah kuota internet. Salah satu dari mereka menyebutkan "Jaringan, Kuota internet, Biaya pembelian kuota internet tidak cukup untuk waktu yang lama,misal untuk 1 minggu atau 2 minggu cukup beli kuota,minggu berikutnya tidak tau bisa beli kuota internet cukup atau tidaknya terkendala sama biaya". Namun tak banyak yang bisa dilakukan, mahasiwa hanya dapat mengikuti peraturan yang ada demi kebaikan bersama meskipun banyak kesulitan yang harus di hadapi selama perkuliahan online. Sebanyak 118 mahasiswa juga setuju jika perkuliahan online ini dilakukan sesuai dengan jadwal KRS biasaya.
Apa dampak lain yang dirasakan mahasiwa dengan adanya covid-19 ini? Karena sistem perkuliahan yang dilakukan secara online maka tentunya ada tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa. Sebanyak 50% atau 85 orang mahasiswa mengungkapkan tugas yang diberikan sangat banyak dan sebanyak 33 orang mengungkapkan mereka tidak mengetahui hal ini karena sudah mahasiswa akhir dan tidak adanya lagi mata kuliah. Salah seorang mahasiswa mengungkapkan bahhwa dirinya merasa tugas-tugas yang diberikan padanya tidak terlalu banyak hanya saja kuis/midterm tidak efektif bila dilakukan secara online.
Covid-19 juga sangat berdampak pada mahasiswa yang akan melangsungkan kegiatan Praktik kerja Lpangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa yang sedang magang dan mahasiswa yang akan melangsungkan Yudisium dan Wisuda. Sebanyak 31,5 % atau 53 orang mengungkapkan sangat kecewa dan 42,9% atau 72 orang mengungkapkan kecewa karena tertundanya hal-hal ini dan perubahan sistem Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik kerja Lapangan (PKL) yang tidak sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya wabah corona virus. Tak hanya dampak buruk bagi Salah seorang mahasiswa ini adalah satu cara untuk mengurahi resiko penyebaran di masyarakat "Tidak apa-apa, karna Covid-19 bukan hal yg harus kita anggap remeh, itu semua ditunda demi kebaikan bersama, mencegah suatu hal yg TIDAK kita inginkan" .
Hal apa yang diharapkan ketika wabah Covid-19 ini berakhir? Sebanyak 117 mahasiswa mengunkapkan bahwa setelah wabah berakhir maka akan melanjutkan kegiatan perkuliahan atau bimbingan skripsi bagi mahasiswa akhir, bertemu teman-teman dan bersantai di kantin melanjutkan kegiatan organisasi dan salah satu ungkapan mahasiswa yang cukup terngiang, "setelah wabah berakhir maka waktunya untuk membayar UKT"
Oleh CINDY SELYA , Teknik Sipil 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H