Konflik yang terjadi di wilayah Iran dan Israel dengan yang tahun ini banyak ditekan serangan telah menimbulkan dampak signifikan ketika dilihat dalam perspektif ekonomi. Khususnya dalam hal ini, konflik Iran-Israel tak akan jauh dari pembahasan mengenai masalah energi. Saat ini, Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar yang ada di dunia. Negara ini sendiri memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pasar minyak internasional.Â
Serangan yang terjadi di wilayah timur tengah ini telah memicu kekhawatiran atas pasokan minyak yang mengalami gangguan, dimana ketika terjadi gangguan dalam negara Iran, hal tersebut akan melibatkan harga minyak dunia melonjak. Kenaikan harga ini pada akhirnya dapat memicu hadirnya inflasi secara global karena minyak merupakan sebuah komponen yang sangat penting dalam berbagai sektor industri. Selain itu, masalah ketidakstabilan di wilayah timur tengah juga dapat memicu pelarian modal dari pasar-pasar yang dianggap berisiko, sehingga ini memperburuk kondisi ekonomi global yang sudah rapuh pasca-pandemi.
Dalam jangka pendek, berbagai negara yang mengimpor minyak dari Iran akan mengalami tekanan dari sisi ekonomi khususnya negara berkembang. Dalam kondisi ini, mereka akan dihadapkan pada kenaikan biaya energi yang dapat menekan daya beli masyarakat dan meningkatkan biaya produksi industri. Disisi lain, bagi negara-negara maju, keberadaan hal ini dapat menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Selain itu, keberadaan dari kondisi yang tidak pasti ini juga dapat mengguncang pasar ekonomi global dimana banyak dari investor yang akan pindah ke investasi yang dianggap lebih aman seperti emas. Hadirnya kondisi ini dapat menyebabkan kesenjangan yang semakin lebar antara negara kaya dan negara miskin (banyak negara menjadi miskin).
Dalam beberapa waktu kedepan, konflik yang terjadi antara Iran dan Israel sangat mungkin untuk membesar jika tidak dilakukan upaya diplomasi yang serius. Kemunculan dari berbagai serangan balasan dari pihak yang merasa dirugikan akan semakin membuat ekonomi global terpuruk. Terakhir, jika konflik ini terus bereskalasi, maka pada akhirnya dapat terjadi perang luas di Timur Tengah yang terus  memicu krisis ekonomi global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H