Mohon tunggu...
Cindy Putri Cahyani
Cindy Putri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya cindy putri cahyani mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Gender dan Seks Itu Sama?

12 April 2023   11:44 Diperbarui: 12 April 2023   11:52 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Banyak yang menganggap gender dan seks itu memiliki pengertian yang sama, oleh karena itu keberagaman gender dan seksualitas adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk kita pahami, seksualitas dan gender menjadi pembahasan yang menarik untuk didalami bahkan ketika adanya perbedaan cara pandang dan cara mengartikan gender dan seksualitas itu sendiri yang tidak ada habisnya.

Kata gender ini pun pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller pada tahun 1968. Gender di Indonesia sudah sangat ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Gender dalam istilahnya seringkali dihadapkan pada posisi salah pengartian kata yang berakibat kepada terjadinya simpang siur makna pada seks dan gender itu sendiri, yang sering dikaitkan oleh masyarakat Indonesia dengan jenis kelamin, padahal keduanya masing-masing memiliki perbedaan makna yang sangat jelas. Istilah seks dianggap lebih tabu di kalangan masyarakat, sehingga menggantikan kata seks dengan istilah gender agar dianggap terdengar lebih baik.

Gender memiliki banyak variasi yang disebabkan oleh peranan sosial di masyarakat. Misalnya, perempuan identik dengan sikap lemah lembut, penyayang, mendahulukan emosi, dan banyak bicara. Akan tetapi, sifat-sifat ini bisa saja terdapat pada diri laki-laki. Sering sekali ditemukan laki-laki dengan sifat demikian. Begitu juga bisa ditemukan perempuan dengan sifat rasional, kuat, dan suka kegiatan yang menantang. (Hadidati, 2010). 

Berikut beberapa keberagaman gender dan seksualitas yang tumbuh kembang di masyarakat, yaitu:

1. Cisgender

Kata cisgender berasal dari bahasa latin cis yang artinya berada di sisi yang sama. Cisgender merupakan istilah yang ditujukan kepada mereka yang identitas gendernya sama dengan jenis kelamin yang ada sejak lahir. Artinya jika seseorang lahir dengan jenis kelamin laki-laki dan menganggap dirinya sebagai laki-laki maka ia tergolong kepada cisgender laki-laki, begitu juga individu yang terlahir sebagai perempuan dan mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan maka disebut cisgender perempuan.

2. Gender Fluid

Salah satu pandangan dalam gender fluid adalah bergesernya ekspresi gender maskulin dan feminin yang ditunjukkan melalui cara mengekspresikan diri seperti berpakaian. Menurut Tanjung (2012) istilah gender fluid berarti mencampuradukkan, mengaburkan garis, dan membaurkan sifat feminin dan maskulin, meskipun keduanya merupakan hal yang sangat bertentangan. Orang-orang yang gender fluida menampilkan diri mereka dalam identitas gender yang berubah-ubah. Mereka terkadang bisa diidentifikasi sebagai laki-laki, perempuan, atau tidak keduanya. 

3. Non-biner

Non-biner merupakan istilah gender untuk menggambarkan mereka yang merasa tidak secara khusus dikategorikan sebagai perempuan atau laki-laki terlepas dari jenis kelamin yang mereka miliki. Biner pada gender menunjukkan bahwa hanya ada gender perempuan atau laki-laki, tetapi golongan non-biner merasa mereka tidak termasuk kepada keduanya atau tidak biner sama sekali. Untuk itu kata ganti they digunakan kepada mereka yang termasuk kepada kelompok non-biner ini, bukan kata ganti spesifik seperti she/he.  

4. Interseks

Interseks merupakan istilah yang sama sekali berbeda dengan transgender. Pada transgender, jelas seseorang bisa dibedakan laki-laki atau perempuan berdasarkan jenis kelaminnya, hanya saja mereka mengidentifikasi dan berperilaku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya. Sedangkan istilah interseks ditujukan bagi orang-orang yang jenis kelaminnya ambigu saat dilahirkan. Terkadang ditemukan kasus bentuk fisik sangat mirip perempuan hanya saja organ genital laki-laki, atau dari lahir ia memiliki jenis kelamin yang sulit untuk diidentifikasi bahkan oleh dokter sekalipun. 

5. LGBT

LGBT merupakan singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender. LGBT mencakup tidak hanya keberagaman gender tetapi juga orientasi seksual di dalamnya. Istilah LGBT secara umum digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang tidak tergolong kepada cisgender dan heteroseksual :

a. Lesbian : Lesbian merupakan orientasi seksual dimana terdapat ketertarikan antara perempuan (J.P. Chaplin, 2004). Akan tetapi secara luas istilah lesbian juga mencakup ketertarikan antar perempuan dengan transpuan (laki-laki yang mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan).

b. Gay : Gay merupakan istilah yang ditujukan kepada orang-orang yang tertarik dengan sesama jenis. Oleh karena itu sebenarnya lesbian termasuk kepada gay juga karena sama-sama memiliki ketertarikan dengan sesama jenis. Akan tetapi dalam masyarakat luas gay lebih cenderung menggambarkan ketertarikan antara laki-laki. Gay didefinisikan sebagai laki-laki yang memiliki ketertarikan dengan sesamanya (Duffy, 2005).

c. Biseksual : Individu biseksual adalah individu yang tertarik secara seksual maupun romantis kepada kedua jenis kelamin, baik lawan jenis maupun sesama jenis sekaligus (MacDonald dalam Crooks & Baur, 2005). Pada umumnya identitas biseksual tidak berarti individu harus memiliki rasa tertarik yang sama besar kepada kedua jenis kelamin. Karena biasanya walaupun rasa tertarik kepada kedua jenis kelamin berbeda orang-orang akan tetap menggolongkannya kepada biseksual, salah satu dari tiga pengelompokan utama orientasi seksual selain heteroseksual dan homoseksual.

d. Transgender : Transgender merupakan kebalikan dari cisgender. Jika dalam bahasa latin cis artinya berada di sisi yang sama, trans artinya pindah atau berbeda. Transgender merupakan istilah yang ditujukan bagi mereka yang merasa, berpikir, atau bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelamin saat mereka lahir. 

Referensi:

Chaplin, J. P. (2004). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Crooks, R & Baur, K. (2005). Our Sexuality (9 ed.). California: Thomson Learning, Inc.

Duffy, K. G., & Atwater, E. (2005). Psychology for Living: Adjustment, Growth, and Behaviour Today (8 ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Fakih, Mansour. (2010). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gauntlett, D. (2008). Media, gender and identity : An introduction (Second Edition). New York : Routledge

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun